As Syaja’ah dalam bahasa arab berarti
berani. Tapi tidak semua keberanian berarti syaja’ah. Orang yang berani melawan
orang tua, membantah dengan kata kasar ucapan orang lain, berani mencuri,
melakukan kejahata, atau berani mengambil hak orang lain bukan termasuk
syaja’ah.
Mari kita tengok bagaimana seorang Ibrahim
As berani menyembelih anaknya, karena ia yakin itu adalah perintah dari Allah.
Bagaimana seorang Musa As berani menghadapi raja Fir’aun yang terkenal kejam dan
diktator, yang bahkan mengaku sebagai Tuhan, karena yakin Allah ada bersama
setiap langkahnya. Bagaimana Rasulullah Muhammad SAW berani menentang keinginan
paman-pamannya yang notabene penguasa Mekkah saat itu, berani melawan kekejaman
mereka dengan cara elegan, adalah wujud iman. Karena mereka, melakukan setiap
tindakan dengan berani berdasarkan iman yang tertanam di hati.
Kita juga bisa menyimak kisah keberaninan
Bilal bin Robbah, seorang budak yang disiksa oleh majikannya karena memeluk
islam hingga berdarah-darah dan sekarat setelah terpanggang matahari. Atau
kisah keberanian seorang gadis bernama Asma binti Abu Bakar, menyeberangi
padang pasir seorang diri demi mengirim makanan dan menyampaikan informasi
untuk ayah dan Rasulnya tercinta di gua Tsur, tak peduli pada gelapnya malam
dan bahaya yang siap mengampiri kapan saja. Gadis itu yakin, Allah akan
melindungi karena apa yang dilakukannya adalah berdiri diatas kebenaran.
Ada begitu banyak kisah keberanian, as
Syaja’ah. Lalu di zaman yang serba modern seperti sekarang ini, bagaimana sifat
“Syaja’ah” ini berwujud? Orang-orang yang beriman sudah selayaknya memiliki
sifat syaja’ah, berani karena iman yang tertanam dalam hati. Diantaranya
dengan:
1.
Memiliki
daya tahan yang besar, baik daya tahan fisik maupun mental.
2.
Berterus
terang dalam kebenaran
3.
Mampu
menyimpan rahasia
4.
Mengakui
kesalahan
5.
Bersikap
objektif terhadap diri sendiri
6.
Menahan
diri saat marah
Apakah kita berani mewujudkan poin-poin di
atas dalam kehidupan nyata?
Semoga.
Nah, untuk bisa memiliki sifat berani
syaja’ah, maka sebaiknya:
-
Memantapkan
keimanan dan ketaqwaan
-
Bersungguh-sungguh
melawan rasa takut kepada selain-Nya
- Bersungguh-sungguh
mengusir rasa cemas dan khawatir yang tidak beralasan.
Maka, semoga sifat syajaah melekat dalam
diri kita.
#OneDayOnePost
2 comments:
Berat yaa de?
Berat yaa de?
Post a Comment