Tuesday 1 January 2019

Thanks #2018

| |



Kututup perjalanan di 2018 dengan agenda silaturahim keliling kota Malang. Mumpung liburan, mumpung ada kesempatan, mumpung ada teman, dan yang pasti, mumpung masih "bisa".



Alhamdulillah, hari Ahad 30 Desember 2018 sekitar waktu dhuhur sampai di terminal landungsari, disambut gerimis romantis. Tau, kan gerimis romantis? Gerimis yang kecil-kecil, lembut ketika jatuh dan menyentuh bumi, juga permukaan kulit. Sama sekali tidak sakit, seperti sentuhan kasih sayang dari dia yang mengaku sayang. #eaa

Kaya pernah, aja? Belum, sih. Huhuhu

Agenda pertama adalah bertemu sahabat sejak SMA, namanya Muthia Farida, cari sendiri lah akunnya kalau penasaran. Muslimah shalihah single fisabilillah ini qodarullah terjatuh dari atas motor saat perjalanan menjemputku. Ah, maafkan aku saudariku... Semoga lekas sembuh dan tak ada sakit yang tersisa ya...

Akhirnya pertemuan kami berujung di lapangan Rampal Malang, sekalian ikut memeriahkan #Strudel_Carnival yang dihadiri Teuku Wisnu dan istrinya. Acara penutup menghadirkan ustadz Salim A. Fillah yang bercerita dengan penuh hikmah dan ilmu mulai dari perjalanan kopi keliling dunia sampai kebutuhan dai Indonesia di bumi Amerika.

Esoknya, setelah memastikan Muthia sampai di kantor dengan aman, perjalanan dilanjutkan menuju Tlogoweru, mengunjungi salah satu Mamak kece-nya ODOP, Bunda Mabruroh. Disana disambut dua bidadari kecil nan cantik: Valya dan Mahira. Juga berbagai hidangan istimewa, mulai dari makanan khas Tegal: Jipang, kacang goreng pasir, sampai keripik Sinjai. Sampai makan siang plus cemilan istimewa: pizza home Made. Ah berasa jadi tuan putri sehari.  Hihi..  makasih ya bunda... Ketagihan deh maen kesana lagi.

Terus, tiba-tiba aja hari sudah sore. Saatnya pindah menuju Sawojajar, mengunjungi teman kuliah, teman  Seasrama, kakak, sahabat, juga emaknya Abil yang cerewet tapi cantik dan baik hati: Mba Zahra namanya. Karena hampir nyasar, dia berhasil menemukanku di Indomaret dekat rumahnya. Tak banyak lagi waktu yang tersisa, Muthia bilang kami harus pulang jam 5 sore itu.  Ah, maaf ya mbak...belum sempat nyicip masakan spesial yang khusus dibuat hari itu untukku... Tapi terima kasih sekali, sudah boleh berkunjung ke rumahnya yang sangat cantik dengan nuansa ungu. Instagramable sekali, aku suka.

Perjalananku kembali ke kantor Muthia di rumah zakat dipandu oleh gmap. Alhamdulillah sore itu dia baik, ngga bikin tersesat. Meskipun sempat membuatku terlambat. Tepat saat adzan Maghrib baru sampai di kantornya. Padahal diminta tadi jam 5. Ah itu mungkin salahku yang tak pandai manajemen waktu. Maafkan, ya Muthia...

Kami langsung menuju terminal landungsari untuk naik bis menuju Jombang kota beriman. Sudah pakai grab biar cepat sampai, eh bis terakhirnya belum datang. Alhamdulillah, masih ada kesempatan untuk shalat sambil menunggu. Dan ternyata kami harus menunggu sampai jam 20.27 saat bus meluncur. Sempat kami menyesal kenapa ngga naik bis dari Arjosari saja, muter lewat Surabaya, kan bisa jadi lebih cepat? Tapi percuma disesali, lebih baik jalani saja.

Kami sampai Jombang sudah jam 11 malam, dan aku? Sampai di rumah tepat jam 12, saat pergantian hari dan tahun terjadi. Alhamdulillah...


Terima kasih semuanya, sudah menjadi sahabat, teman, saudara, yang sangat baik.

Terima kasih sudah memberi banyak arti di setiap perjalanan yang kita lalui.

Terima kasih, untuk setiap peristiwa yang mendewasakan diri

Terima kasih, untuk setiap perjalanan yang penuh arti

Terima kasih, untuk persahabatan yang terjaga baik dalam hati

Terima kasih, untuk setiap kesempatan memperbaiki diri

Terima kasih, untuk sahabat-sahabat yang mengerti

Terima kasih, untuk kunjungan demi kunjungan yang menambah daftar tempat baru yang ditapaki

Terima kasih, untuk setiap dukungan dan kasih sayang orang-orang tersayang

Terima kasih, untuk setiap hal yang bisa kubagi

Terima kasih, untuk rasa yang perlahan menghampiri

Terima kasih, untuk kepercayaan yang datang tanpa banyak alasan

Terima kasih, untuk kehangatan cinta yang datang sepenuh hati

Terima kasih, untuk setiap detak nadi dan alunan nafas di setiap detik yang berlalu

Terima kasih, #2018
Kami siap melangkah untuk lebih baik lagi.

Ini ceritaku hari ini. Mana ceritamu? @30haribercerita

#30haribercerita
#30hbc1901

#friendship
#vintage
#purple
#malang
#december
#newyear
#2019

5 comments:

Nancy Retno Wulan said...

Orah mampir suroboyo dik

Sakif said...

Hehehe... Surabaya panas mbakk... Nek ngga penting banget atau ada perlu apa gitu... Rasanya kok berat ya kesana 😂🤭

Ciani said...

sama-sama kak, eh, hhaa

Lisa Lestari said...

Wah jalan jalan. Mubeng yo mumpung libur

Bakul Daster said...

Ayok kapan mbolang malang lagi? Tek entenii

Post a Comment

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Search This Blog

Powered by Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©