Monday 4 November 2019

Diary ODOP 7-Persiapan dan Pra ODOP

| |




Bismillahirrahmaanirrohiim…

Anggaplah ini takdir, yang harus dijalani sepenuh hati dan semaksimal amanah. Tanggung jawab mengawal Oprec ODOP Batch 7 tak bisa kami anggap enteng. Besarnya tanggung jawab, harus bisa dipertanggungjawabkan kepada banyak pihak. Peserta, pengurus, penasehat, para rekan PJ, pemateri, sampai kepada Allah SWT. Benarkah niatnya untuk mencari ridha Allah? Atau sekadar ingin “numpang nama” sebagai bahan personal branding? Astaghfirullah…

Abaikan keinginan kedua. Jauhkan riya’ dari dalam hati. Waktu akan menguji siapa yang tulus, atau harus menyerah akibat kurang fokus. Rekrutmen calon PJ ODOP kami mulai akhir Juli 2019. beberapa kriteria yang harus dipenuhi: sanggup mendampingi peserta mulai awal September-November, siap bertanggung jawab dengan tugas, dan mampu melaksanakan tugas dari awal hingga akhir. Hasilnya, 32 PJ dari ODOP 3-6 menyatakan kesiapan. Alhamdulillah.

Awal Agustus, kami mulai menyusun rencana. Konsep promosi, pra ODOP, sampai rundown selama ngodop mulai awal September hingga November. Ternyata persiapan ini memakan energi lebih banyak dari bayangan. Konsep instafeed akun instagram ODOP pun harus dirombak demi “profesionalitas” akun sebuah komunitas. Pembagian kelompok PJ dan tugas per orang perlu banyak penyesuaian, bahkan membuat flyer hitung mundur untuk oprec, perlu banyak revisi. Tetap semangat, kawans!

Para calon PJ mulai bekerja, saling membantu apa yang kurang, menggantikan peran siapa yang berhalangan, dan sungguh, semua ini dikerjakan tanpa sepeserpun bayaran. Apakah ini tampak mudah? Bisa jadi iya. Aslinya? Kami perlu mengelompokkan sesuai permintaan, menyesuaikan dan menyeimbangkan kemampuan berdasarkan perkenalan selama ini, siapa yang tampak rajin dan bertanggung jawab, jangan sampai sekelompok semuanya rajin. Sementara kelompok lain, tidak ada yang greget. Track record personal calon PJ sangat dipertimbangkan di sini. Taunya dari mana? Sementara selama ini, kebanyakan dari kami hanya saling mengenal lewat tulisan.

Bismillah, pilihan kami di setiap kelompok mungkin belum sempurna, tapi semoga bisa saling mendukung dan memberi semangat untuk menyelesaikan tugas hingga akhir perjalanan.

Tiba saat Oprec, mulai 18-25 Agustus 2019, kami berbagi tugas memeriksa satu demi satu tulisan yang masuk dari peserta. Terekam dalam spreadsheet formulir, 286 aplikasi masuk. Jumlah ini termasuk beberapa peserta yang mengisi formulir lebih dari sekali. Total jika tanpa ada dobel data, sekitar 256 pendaftar. Alhamdulillah, sudah melampaui target awal, minimal 200 pendaftar. Karena memeriksa tulisan yang dijadikan syarat pendaftaran tidak mudah, kami perlu berbagi tugas memeriksa, membaca satu per satu, mengecek tanggal posting dan kelayakannya untuk masuk ke Pra ODOP.

Hasilnya? Sekitar 180an peserta lulus seleksi. Kami bagi delapan kelompok yang sudah ditentukan sesuai nama kota besar di dunia. Perihal pemilihan nama kelompok ini, kami perlu semedi beberapa hari, voting, debat, hingga akhirnya terpilih delapan nama kota dengan alasan terkuat versi PJ. Sebuah upaya pemilihan yang tak lekang dari drama.

Ada banyak cerita yang hanya nikmat ketika dijalani, tidak untuk diceritakan kembali. Proses seleksi pendaftar, misalnya. Sekadar informasi, PJ perlu selektif menentukan kelulusan peserta, beberapa perlu memastikan tulisan kepada pendaftar, bahkan ada yang di-ngeyel-i padahal…. ahsudahlah. Selamat, para PJ, kesabaran yang diuji adalah pertanda kedewasaan harus setingkat lebih tinggi.

Kesabaran semakin diuji, ketika salah satu sahabat kami dipanggil illahi. Di usia yang begitu muda, Kak Dee mengajarkan pada kami bahwa tidak banyak waktu yang kita miliki untuk terus berbuat baik, lagi dan lagi. Semoga niat beliau untuk bergabung di tim ini, keikhlasan beliau untuk membantu proses persiapan dan sebagainya, dicatat sebagai amal baik dan menjadi bekal yang menguntungkan di kehidupan berikutnya. Selamat jalan, Kak Dee. Allah lebih menyayangimu ketimbang kami semua, semoga rasa sakit yang kau rasa berganti bahagia di sisi Allah yang Maha menyembuhkan dan tak pilih kasih kepada hambaNya.

Kami tak tahu, sampai di sini, bagaimana perasaan peserta? Pra ODOP baru akan dimulai. Peserta belum tahu akan masuk kelompok mana, karena daftarnya baru dibagi setelah seminggu pra ODOP. Apakah peserta bahagia dan antusias mengikuti tiga kelas online selama Pra ODOP? Semoga. Sejauh ini, tampaknya semua baik-baik saja.

Oh, tidak juga, sih. Beberapa peserta ada yang memilih untuk mengundurkan diri, bukan? Baik, anggap ini bukan pertanda buruk. Seleksi alam sudah dimulai. Hanya yang tangguh akan bertahan hingga akhir perjalanan. Apakah Anda termasuk?

5 comments:

Wakhid Syamsudin said...

Terima kasih Kasaki atas kerja kerasnya. Tanpamu apalah diriku...

Isnania said...

Jadi teringat kembali perjalanan dan perjuangan itu. Keren mbak. Para PJ ialah insan terpilih yang luar biasa.

Sakif said...

cerita selanjutnya, besok insya Allah yaa....

Lia Anelia said...

🥰

Annur Mardiah said...

Serasa kembali ke beberapa bulan lalu...

Post a Comment

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Search This Blog

Powered by Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©