Wednesday 6 November 2019

Diary ODOP 7- Sebulan Pertama

| |




Awalnya, ingin rasanya menulis judul “Empat Pekan Pertama, tapi terlalu panjang. Akhirnya, begitulah.  Kata “sebulan”rasanya cukup mewakili. Apa yang terjadi?

Saat itu, kondisi emosi pribadi sedang sangat labil. Biasanya, ini akan berdampak pada banyak hal. Terutama pekerjaan dan tanggung jawab. Karena tulisan ini khusus mengulas tentang ODOP 7 dan tanggung jawab kami… baiklah, fokus.

Malam minggu pekan ke-3 ngodop, group besar sepi. Tumben, batinku. Padahal biasanya, group besar hampir tak pernah sepi. Sesaat kemudian, laporan masuk. Group Tokyo, sedang “memanas”. Group PJ segera riuh. Setiap perkembangan terbaru, diteruskan hampir tanpa kecuali. Apa yang terjadi, siapa saja yang berkomentar, PJ siapa yang menanggapi, kami menanti sampai malam cukup larut. Selama ini group paling aktif yang harus saya prioritaskan adalah group PJ ODOP 7. Group lain perlu menunggu, hehe. Termasuk group besar ODOP 7, apalagi kota-kota di dunia, maaf….Ya kan harus dibagi-bagi porsi pikiran dan waktunya, biar yang harusnya prioritas tidak terbengkalai.

Baik, kembali ke Tokyo. Dari delapan group berbagai kota yang tersebar di seluruh dunia, sejauh ini belum ada gejolak yang berarti. Kesalahan rekap, pengunduran diri, peringatan, sebatas itulah. Malam minggu ini, beberapa penduduk Tokyo menyampaikan aspirasi. Setelah ditanggapi oleh sebagian PJ, terangkum beberapa poin permintaan peserta sebagai berikut:

1. PJ ikut BW dan wajib tinggalkan jejak
2. PJ Oprek tulisan peserta (peserta berperan sebagai pemerhati/pelajar)
3. Penyampaian info progress perkembangan tulisan sebelumnya dengan tulisan terbaru (masih sama, menurun atau meningkat-kah?)
4. Share link tulisan yang baik dan bisa ditiru dalam group kecil agar tidak tertimbun chat yang banyak
5. Dan bagi yang BW, entah itu hanya satu link sekalipun, mohon isi BW-list yang sudah disediakan. Agar para PJ mudah memantau keaktifan anggota

Jujur, setelah membaca beberapa poin di atas, dan juga beberapa screenshot percakapan yang dikirim, saya tersenyum, sedih, bercampur jadi satu. Pertama saya senang, sehingga tersenyum. Munculnya aspirasi ini adalah bukti betapa kritis sekaligus perhatian peserta menilai kinerja penanggung jawab di kota rumah kecilnya.

Kedua, saya sepakat dengan beberapa PJ lain, menilik diksi yang digunakan, alur yang disampaikan, ada “adab” yang lenyap di ruang belajar itu. Baik, bagian ini mungkin tidak semua orang mudah memahaminya. Jadi bisa diabaikan, sementara. Sepertinya tulisan ini lebih penting membahas apa tanggapan tim PJ terhadap tuntutan di atas, bukan?

Sebelum sampai pada poin per poin, mari kita luruskan beberapa hal:
1. Tidak ada seorangpun yang memaksa peserta untuk daftar, masuk dan bergabung dalam komunitas ini. Semua dilakukan atas kehendak masing-masing dan dalam kesadaran yang maksimal, ya kan? Semoga kita sepakat. Maka anggaplah pertemuan kita di ruang belajar bernama ODOP ini adalah sebuah takdir. Terjadi karena pemilik semesta menghendaki.
2. Tidak ada pungutan biaya atau fee yang diambil selama proses belajar. Sejak awal, proses, sampai nanti teman-teman dinyatakan lulus. Free. Jika ada yang merasa dirugikan, kecuali soal modal kuota, tentu saja, bisa protes di group besar. Sekedar informasi, ketiadaan fee peserta dalam proses selama dua bulan itu berdampak pada tidak adanya PJ yang dibayar, sepeserpun. Kalau ada peserta yang berbaik hati kirim pulsa atau sesuatu ke PJ yang berkesan, misalnya, itu bukan atas instruksi manajemen. Tapi boleh, lho. Hehe
3. Meskipun gratis, program ini tidak sembarangan diadakan. Kami harus menyiapkan beberapa bulan untuk konsep, rekrutmen PJ, pembagian tugas, jadwal, materi, isi materi, sampai membahas detail teknis pelaksanaan sebelum program dimulai. Semua bersifat sukarela. Jadi jauh sebelum peserta masuk, PJ sudah mulai bekerja.
4. Tugas PJ adalah mendampingi peserta selama pelaksanaan program, membantu menjaga terlaksananya aturan, dan menjadi keluarga baru bagi peserta untuk sama-sama belajar. Pada poin ini, perlu ditegaskan bahwa tidak ada instruksi wajib bagi PJ untuk memberi penilaian tulisan peserta. Apalagi menilai progress kualitas tulisan peserta setiap pekan. Mengapa? Karena tujuan pertama program ini adalah mewujudkan konsistensi menulis selama periode ngodop. Kedua, mengecek syarat minimal panjang tulisan, ketiga, memastikan kelulusan peserta setiap pekan.
5. Kualitas tulisan peserta diharapkan mengalami peningkatan dengan adanya materi yang diberikan dua kali dalam sepekan, selain itu ada jadwal bedah tulisan, dimana PJ dan peserta bisa saling belajar meneliti kekurangan dan mengapresiasi kelebihan dari karya teman-teman.
6. PJ bukanlah guru, mentor, pemateri, atau juri di kelompoknya. Meskipun bisa saja bertugas demikian jika dibutuhkan dan ada instruksi tim. Maka sesuai dengan apa yang sudah disampaikan di awal ngodop, ada 4 PJ di masing-masing kelompok yang bertugas untuk: merekap laporan, membuat jadwal Blog walking, memastikan kegiatan bedah tulisan berjalan baik, dan membantu semua peserta aktif berinteraksi di group kecil maupun group besar.
7. Meski demikian, karena salah satu tugas PJ adalah menjadi “keluarga baru” bagi peserta, membersamai setiap hari, mendampingi jika ada yang perlu dijelaskan kembali, dan sebagainya, maka BW dan saling memberi masukan atas tulisan adalah salah satu bentuk interaksi yang perlu dibangun dan dibiasakan di rumah kecil masing-masing.

Sampai disini, masih perlukah beberapa tuntutan di atas dijawab secara detail?

Maka, terima kasih untuk setiap aspirasi yang sudah disampaikan. Lain waktu, bolehlah memastikan situasi dan kondisi sebelum menyampaikan  uneg-uneg  dengan baik. Mohon izin untuk publikasi tanggapan ini, sebagai informasi sekaligus pembelajaran untuk yang lain.

6 comments:

Han said...

Mudah-mudahan Allah memberikan para PJ kesehatan. Jerih payah selama ini dicatat oleh Allah sebagai amal shalih. Aamiin ❤️

Catatananne@blogspot.com said...

Barokalloh untuk para pengurus ODOP 💖💖

Lilis Fauzi-Odop7 said...

Akhirnya tertuang juga uneg-unegnya selama uni. Terimakasih telah bersama sebagai Pije kami, sekaligus mohon maaf mewakili semuanya.

Fitriani Nurul Izzati said...

Terima kasih, Kak Kita dan seluruh PJ. Jazakumullah Khoiron atas segala lelah dan pengorbanannya. 🙏

Lasmi salami said...

Jazakumullahukahir... Para team

Isnania said...

MasyaAllah. Luar biasa ya ODOP....

Post a Comment

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Search This Blog

Powered by Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©