Wow, hari terakhir ngodop akhirnya tiba. Sudah tinggal menghitung jam, penilaian kelulusan akan segera dilakukan. Alhamdulillah. Rasanya seperti mimpi, tapi ini nyata.
Kuberi tahu beberapa hal, yang intinya: sungguh tidak mudah menjadi PJ. Kenapa? Meski tidak dituntut menulis setiap hari seperti halnya peserta, PJ tetap harus:
Pertama, tidak ada perjanjian akan digaji/diberi imbalan materi
Kedua, dituntut ikhlas dan bekerja sesuai aturan
Ketiga, harus memastikan tanggung jawab dapat dilaksanakan
Keempat, menghadapi peserta yang tidak semuanya “baik-baik saja”, itu perlu tenaga ekstra
Kelima, harus meluangkan waktu selain untuk keluarga, kesibukan pribadi, juga untuk komunitas ini
Keenam, (banyak sekali?) Harus teliti terhadap kesalahan yang mungkin terjadi. Saat rekap, misalnya.
Sejak awal rekrut, setiap calon PJ kami tanya kesanggupan untuk bertanggung jawab hingga akhir periode. Semua yang masuk dan diterima sebagai PJ, berarti sudah menyatakan kesanggupan. Ujian sebenarnya tentu bukan pada saat menjawab dan menyatakan kesanggupan, tapi pada saat bertugas.
Maka ketika ada PJ yang tidak mampu menyelesaikan tanggung jawab, harus ada konsekuensi yang dipatuhi. Seorang PJ harus mengakhiri masa tugas lebih awal, bahkan sebelum masa ng-ODOP. Allah lebih menyayangi Kak Dee, insya Allah. Sebulan kemudian, beberapa PJ tampak diuji kesungguhannya bertugas. Kami perlu pastikan kembali kesanggupannya. Dua orang menyatakan mundur di tahap ini.
Sampai menjelang bulan kedua, ada PJ yang semakin tampak lalai dari tugas, sehingga mengganggu ritme kerja anggota timnya. Sekali lagi, kami tanya kesanggupan, namun tak ada jawaban. Akhirnya dengan terpaksa, beliau harus mengakhiri masa tugas lebih awal.
Hingga saat ini, ada 30 nama tercatat sebagai PJ 8 kota. Apakah semua PJ yang bertahan ini baik-baik saja? Sejujurnya, tidak. Diantara 30 nama PJ yang sudah dikenal peserta (selain Sakifah, Lutfi, dan Ketua yang gentayangan di banyak group), ada beberapa yang tidak melaksanakan tugas dengan baik. Siapa mereka? Sabar, silakan amati group masing-masing.
Ketidakaktifan beberapa Pj tanpa kabar tersebut tentu membuat teman satu tim merasa kurang nyaman. Meski semua tugas sebagai PJ tetap harus diselesaikan. Maka kemudian, harus ada konsekuensi yang disiapkan.
Jika yang tidak bertanggung jawab dengan tugas disiapkan konsekuensi, adakah apresiasi bagi yang bertugas dengan sangat baik? Doakan kami. Semoga ada, begitu juga bagi peserta.
Ada yang mau hadiah? Coba tunjuk tangan dan beri alasan kenapa pengen dapat hadiah selama ng-ODOP?
14 comments:
Mantap ... setelah baca tulisan ini, rasanya nggk ada batas lagi antara PJ dengan peserta. Saling terbuka. Semoga peserta memaklumi bahwa PJ juga manusia biasa yg pasti melakukan kesalahan π
Akuuuu �� karena paling tengil ngeselin keknya
Bener bener terbantu dengan adanya kakak-kakak peje...kak Sakifah. Grup Valleta bisa bertahan luar biasa karena semua pj membimbing kami dengan baik.
Semoga mereka dapat hadiah..π
Kak Sakif, jujur aku pengen dapat hadiah..hanya semata-mata memotivasi diriku untuk menulis lebih banyak dan lebih sering. Hehehe. Alasanku konyol tidak sih ?
PJ juga manusia biasa ya Mbak, tapi selama menyanggupi memegang amanah tentu harus dipertanggungjawabkan. Salut untuk semua PJ yang sudah memberikan waktu, tenaga dan pikiran membersamai kami semua. Terima Kasih banyak untuk semua PJ yang sudah bertugas dengan penuh tanggungjawab. Tetap semangat dan sukses selalu π
Beneran kayak mimpi mba, aq yang jarang sekali menulis ini bisa konsisten menulis selama 8 pekan berturut turut itu ga nyangka π. Kok bisa aq istikamah nulis gt ya π
Kalau ditanya mau hadiah, ya mau dong mba Sakif π
Alasannya, biar ada kenang2an dari mba Sakif (dih alasannya mainstream ya, biarin wes)
Eh btw, ini hadianya khusus bwt pj atau peserta juga, wakwakwak, main mau aja saya π
Hadiah untuk PJ ku ajaa Ka Sakiii. Mbak Dian, Mbak Naila, dan Mbak Nining ❤️π Terimakasih all PJ, yuk kutraktir kopi π€π
PJ dan peserta bahu membahu, saling mengingatkan kalau di Sapporo tuh. Malah PJ-nya (saya saja mungkin) lebih banyak dapat koreksi karena peserta pada jeli, hihi. Alhamdulillah. Terima kasih sudah diberi kesempatan untuk gabung di ODOP batch ini. Alhamdulillah 'ala kulli hal.
Makasih atas tulisannya Kak Saki yang baik hati <3
Hadiah istimewa dr ODOP ini sdh sy terima, yaitu akhirnya bs mengunggah foto di Blog shg blog smkn menarik (dl tdk bs dan ga mau belajar,hehe). Tapi kalau mb mb sakifah mau kasih hadiah lg, ya pasti mau laah,ntar bisa kupamerkan pd ank²ku od dan kelak cucuku, bahwa aku prnh "berjuang" di ODOP.
Akuuuuuu.
Alasannya sederhana, aku pengen nunjukin ke anak cucu aku sebuah bukti. Bahwa sesungguhnya usaha tidak pernah mengkhianati hasil.
Karena apa yang kita tanam, itulah yang akan kita petik dikemudian hari.
Nak cucuku, ini hadiah kakek terima sewaktu dulu ikutan komunitas literasi yang bernama ODOP. Hadiahnua tidak seberapa nak, tapi ini membuktikan bahwa usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Kalaupun waktu itu kakek gak dapet hadiah secara fisik gapapa, karena sejatinya kakek sudah diberikan hadiah lewat mentor yang luar biasa, teman yang tak kalah luar biasa. Keduanya menyisipkan dan membagi ilmu secara sukarela. Itu hadiah luar biasanya.
baca2 komen banyak yg pengen dapet hadiah. Ternyata emang ditanya ama yg posting :D
Hadiahnya LULUS aja udah Bahagian mba Sakif hihi
Aku.. Mau hadiah yg pastinya.. Bikin aku senang.. Kalau nanti seandainya.. Hadiah itu bikin aku sedih.. Tolong y kk kuatkan akuππππ₯π₯π₯π₯π₯π₯π₯π₯π₯π₯
ODOP adalah hadiah terindah dalam hidup sayaπ
Post a Comment