Perjalanan RCO kali ini sudah
sampai level lima. Itu artinya perjalanan kita sudah hampir sampai di
penghujung cerita. Tidak terasa, level demi level sudah ditapaki dan tugas demi
tugas dipenuhi. Apa yang akan terjadi setelah ini? Apakah lima level yang
berlalu sudah cukup menumbuhkan kebiasaan membaca dan menelaah kata? Atau
‘pemaksaan’ ini perlu dilanjutkan agar budaya baca semakin menggurita dalam
kehidupan masyarakat kita?
Semoga kita sepakat, bahwa
membaca adalah salah satu pilar penting dalam kemajuan sebuah bangsa. Fakta
bahwa di negara-negara maju, masyarakatnya doyan membaca adalah bukti
efektifitas budaya baca patut menjadi salah satu pemicu kemajuan negara.
Kenapa? Karena ilmu adalah jendela dunia. Bukan hanya dalam bentuk buku. Kemajuan
zaman menjadikan ilmu tidak hanya terpampang lewat buku. Ada banyak sarana lain
yang bisa kita ‘baca’ setiap waktu. Dengan banyak membaca, seseorang akan
banyak tahu. Rasa ingin tahu yang tinggi kemudian terpenuhi akan memicu
karya-karya lahir, sehingga dalam skala besar, penemuan demi penemuan terus
bermunculan.
Apa hubungannya dengan RCO?
Sejauh ini, RCO atau Reading Challenge ODOP adalah satu event yang bertujuan
memacu minat baca anggota salah satu komunitas penulis di Indonesia, ODOP (One
Day One Post). Tantangan untuk membaca tema tertentu dengan jumlah minimal
halaman yang harus dibaca berhasil menumbuhkan minat baca sekaligus
menyingkirkan mereka yang tidak sanggup bertahan. Ya, karena di setiap kenaikan
level, mereka yang tidak berhasil memenuhi target bacaan harus merelakan diri untuk
tidak mengikuti level selanjutnya. Apakah cara ini efektif menumbuhkan minat
baca? Ya.
Sistem laporan dan rekap yang
lebih rapi sudah dijalankan. Kerja keras duo krucil sebagai admin kali ini luar
biasa meski salah satu diantara mereka harus mempersiapkan diri menghadapi
ujian nasional di sekolah. Semoga sukses, Sovia. Namun tentu kita tidak bisa
berhenti dan puas dengan apa yang sudah dicapai. RCO yang berlangsung beberapa
level dalam beberapa pekan ini kedepan harus lebih luas manfaatnya, lebih
berkesan, dan benar-benar menjaga minat baca anggota. Jangan sampai minat baca
peserta hanya meluap ketika program berlangsung setelah itu tenggelam dalam
aktivitas lain dan mengabaikan bahan bacaan.
Lalu apa yang harus dilakukan?
Beberapa hal yang mungkin bisa
diterapkan pada RCO berikutnya adalah:
1.
1. 1. Tantangan
jumlah halaman yang dibaca bisa ditambah tanpa batasan tema. Bagaimanapun statistik
minat baca diukur -salah satunya- dengan jumlah halaman dan buku yang dibaca.
Bukan bagaimana cara atau teknik membacanya.
2
2. Masukkan
jurnal ilmiah sebagai salah satu tema tantangan. Kita pasti sepakat, para
penulis fiksi harus memiliki atau setidaknya menguasai data ilmiah ketika
mewujudkan karya yang penuh imajinasi. Apalagi penulis non fiksi, dengan
membaca jurnal (terutama yang terindeks internasional) akan sangat membantu
mewjudkan karya yang lebih luar biasa nantinya.
33. Sekali-kali,
mungkin bisa diadakan RCO Road Show Online, nantangin baca teman-teman di luar
ODOP. Nggak perlu lama-lama, sih. Anggaplah sebagai bentuk kampanye membaca di
dunia maya. Mereka tidak perlu group baru di WA, hanya perlu diberi link
laporan selama 3 hari atau maksimal 1 pekan, dengan reward yang bisa disediakan
panitia. Hehehe, ya sekaligus kampanye (mumpung musim pemilu) tentang ODOP,
meluaskan manfaat komunitas ini, sekaligus menjaring minat para calon penulis
untuk bergabung nanti. Bisa juga dianggap sebagai sounding pre open recruitment. *Istilah apa pula ini? Haha..
Udah ya, cukup
tiga aja, itu juga kalau dilaksanakan udah cukup buat nambahin kerjaan panitia.
Hehehe…
4 comments:
Dari dulu kepikiran saran yang ketiga ini, Mbk ... semoga ada pj yg siap melaksanakannya ...
Saran yang keren
Semoga PJ selanjutnya bisa menjalankan, Mbak 🤩
aamiiin...
Post a Comment