Monday, 29 February 2016

Kenapa ikut ODOP?

| |


Inilah tema tantangan membuat tulisan di minggu pertama.  
Asik juga kali ya, kalau tiap nulis sudah ada ide yang harus ditulis, jadi tak perlu repot-repot menghayal sampai ketiduran, dan tulisan hanya terbayang dalam impian? Hayo ngaku, siapa yang bilang pengen jadi penulis tapi tulisan sering ngga jadi? Hehe *ngacung paling tinggi.

Umm, karena ingin jadi penulis. Adalah alasanku bergabung dalam group ini dan KBM alias Komunitas Bisa Menulis di Facebook. Rasanya keren melihat penulis. Bagaimana tidak, coba saja perhatikan. Pertama, mereka pejabat bukan, konglomerat bukan, seniman bukan, artis juga bukan. Tapi di dalam tulisannya, ia bisa menjadi siapapun. Penulis itu bisa jadi pejabat, makelar, pengemis, konglomerat, pedagang, artis, seniman,bahkan semua profesi yang ada di dunia. Keren kan? 

Kedua, penulis itu profesi paling abadi. Kalau jadi pejabat, ada masa dimana ia harus pensiun. Jadi seniman, setemah meninggal hanya jadi kenangan. Jadi artis, populernya hanya sementara. Apalagi profesi makelar, penjahit, pedagang, akan hilang seiring hilangnya materi. Tapi penulis, karyanya bisa abadi. Catatan yang pernah ditinggalkan bisa jadi tak lekang oleh zaman. Kita bisa dapat warisan pengetahuan juga lewat tulisan. Bisa mengenal sejarah ribuan tahun silam juga lewat tulisan. Lalu masihkah ada yang perlu diragukan? Nah karena “penulis itu keren”, maka aku ingin jadi penulis. 

Nah masalah selanjutnya, bagaimana aku harus memulai langkah? Ya harus menulis. Tapi faktanya seringkali, keinginan untuk menulis itu timbul tenggelam. Malaslah, capeklah, ngga moodlah, ngga bisalah, ngga punya idelah, sakitlah, apasajalah... semua bisa jadi alasan ya? Hmm... #ngaku. 

Disitulah pentingnya bergabung dalam komunitas. Maka bergabung ODOP bisa jadi solusi. Mengutip apa yang dibilang bang Hilman kemarin (penggagas lupus dan sederet karakter lain dalam cerita maupun film, seperti sinetron anak jalanan), dalam acara meet and greet trio Lupus. Beliau menulis sejak SMP dan itu konsisten sampai sekarang! Saat ditanya apa kiatnya? Jawabannya simpel,”konsistenlah untuk terus menulis. Tentukan target, displinlah pada diri sendiri, maka akan kau temui keajaiban nanti”. Bahasa lugas dan singkatnya sih begitu. Sebenarnya beliau menjelaskan dengan kalimat yang lebih panjang. Tapi intinya begitulah. 

Maka, disinilah aku, dan puluhan teman lain yang memiliki kecenderungan yang sama: menulis. Semoga komunitas ini membawa maksimal manfaat, buat anggota dan semua yang terlibat, buat masyarakat dan para malaikat (*Loh?) . Sudah saatnya meneguhkan niat dan mewujudkan karya tanpa sambat. Write, no excuse! Dan saat ini adzan shubuh berkumandang disini, maka mari kita sambung tulisan lain kali. Have a nice day ;-)

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Search This Blog

Powered by Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©