Friday 16 March 2018

Lelah Memberi Celah

| | 2 comments

Sebuah tempat kembali, mencari kenyamanan hati. Satu tujuan yang tak bisa dipungkiri, dan selalu memberi arti.

Read more...

Tuesday 13 March 2018

Mengasah Intuisi Itu Penting

| | 1 comments




“Ki, kamu bisa baca karakter seseorang?” Tanya kakak, usai kami diskusi sedikit panjang malam itu. Sudahlah, jangan berprasangka. Sekedar diskusi untuk meringankan beban pikiran, tak lebih.
Read more...

Thursday 8 March 2018

Kopdar ODOP (2)

| | 7 comments


Gunungkidul

Destinasi pertama kita adalah Gunungkidul, tanah kelahiranku. Dulu daerah ini terkenal gersang, terisolir dari kemajuan zaman, terkenal dengan Pulung gantung, kekurangan air, dan tidak keren sama sekali.

Read more...

Wednesday 7 March 2018

Pertemuan Pertama Kopdar ODOP

| | 13 comments

Apa yang biasanya dilakukan orang saat pertemuan pertama?
Survey membuktikan.....ya! Perkenalan.
Tapi bagiku tidak. Pada pertemuan pertama, yang kulakukan adalah menelpon. Hehe, iya. Serius. Aku menelpon rombongan dari Jakarta untuk memastikan posisi mereka.
Setelah berjalan sendiri di tengah keramaian jalan depan stasiun Lempuyangan, kutemukan mereka sedang menikmati makan malam. Alfian dengan ayam penyet, Lutfi dengan sotonya, Irene dengan nasi sambalnya, yang lain, entah memilih menu apa tadi. Piringnya bang ian dan bang Fadhli sudah bersih.
Pertama kali memastikan bahwa merekalah rombongan yang kucari, sejujurnya aku canggung. Mau ngobrolin apa ya? Akhirnya hanya ucapan salam dan langsung memilih tempat duduk jadi pilihan. Irene sedang asik ngobrol dengan teman kecilnya yang tinggal di Jogja. Sementara dengan rombongan cowok, kami terpisah di bangku berbeda. Agak jauh, sih. Jadi asik maen hape sendiri aja.
Mereka seramai di group. Meski tampak sama-sama sedikit canggung awalnya, kami berusaha saling mencair sehingga siapapun yang melihat, pasti mengira kami sudah saling kenal ribuan tahun yang lalu #lebay.
Padahal, ini adalah pertemuan pertama.
Mungkin benar, nada jiwa yang seirama membuat manusia saling mendekat, berkumpul, dan melakukan kegiatan yang sama. Mungkin itulah yang kami rasakan. Berawal dari hobi merangkai kata, bersua di dunia Maya, saling menyapa, akhirnya seperti saudara.
Ya, seperti saudara. Tak ada pertengkaran berarti di sepanjang perjalanan kami. Tak ada perselisihan yang melukai hati selama kebersamaan berhari-hari. Yang ada hanya bahagia, tertawa, merasa menemukan keluarga yang terpisah berabad lamanya. Ah, maaf jika aku terkesan mendramatisir semuanya.
Rasanya belum puas, atau mungkin tak akan pernah puas menikmati perjalanan bersama kalian. Aku tahu, perjalanan kalian sudah melelahkan sejak awal. Naik kereta dari Jakarta dan Bandung bukanlah jarak yang dekat. Tapi kalian tak tampak letih sama sekali malam itu. Seolah perjalanan baru saja akan dimulai.
Petualangan sebenarnya memang baru akan dimulai ketika kalian sampai di Jogja istimewa ini.
Rasanya ingin sekali mengucapkan, "Selamat datang di Jogja... Inilah kota budaya yang istimewa dan selalu berhasil menciptakan rindu pada pengunjungnya." Tapi kok keliatan norak, ya? Hehe... Akhirnya kalimat itu hanya menggantung di langit-langit kepala.

Read more...

Monday 5 March 2018

Tentang Mug (2)

| | 6 comments

Hari terus bergulir. Dua hari kemudian, saya minta tolong adik yang kuliah di UII untuk mencarikan. Alhamdulillah, dia mau direpotkan dan bersedia survei langsung ke tempat pembuatan untuk memastikan hasil dan janji penyelesaiannya. Saat dia bertanya, "Mau pesan berapa?" Saya masih pikir panjang.
Read more...

Tentang Mug (1)

| | 2 comments

Sekitar seminggu yang lalu (atau 10 hari ya?) Sebelum gawai saya menyerah untuk menemani hari-hari yang semakin hectic antara kesibukan mengurus toko, persiapan kopdar dan urusan yang lain. Ada chat masuk di gawai saya, menanyakan apakah saya panitia kopdar ODOP di Jogja? Setelah saya pastikan beliau adalah Bunda Titi dari ODOP 4, percakapan berlanjut.
Read more...

Thursday 1 March 2018

Ceritakan Nanti

| | 11 comments

Suatu hari nanti, kau boleh ceritakan padaku, bagaimana membangun keyakinan dalam diam.
Bagaimana memupuk rasa percaya tanpa banyak kata.
Bagaimana mendulang mutiara dalam kesibukan yang menyita jiwa dan raga.
Read more...

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Search This Blog

Powered by Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©