Begitu pentingkah tema ini, sehingga
harus kutuliskan dalam sebuah artikel panjang? Mungkin bagimu, tidak. Tapi,
bagiku ini cukup penting buat masa depan. Jika suatu harikehilangan arah, aku bisa menengok kembali tujuan
yang pernah kuimpikan. Atau setidaknya, jika suatu hari kau temukan tuisanku
melenceng dari misi ini, bisa kau tampar aku agar kembali ke jalan yang benar. Sederhana,
bukan?
Sudah masuk minggu terakhir bulan kedua ya, ODOP Batch 2?
Tak terasa, perjalanan panjang sudah kita lalui bersama kawan,
semoga perjalanan ini membawa manfaat yang besar untuk kita semua. Di pekan
terakhir bulan ini, tantangannya adalah menulis dalam sekali duduk, tanpa edit.
Uh, sekali duduk ya? Baiklah, mari kita coba. Eh, aku coba.
Sang bayi yang imut
dan menggemaskan di pagi hari, adakalanya berubah sangat menjengkelkan. Hal ini
bisa saja terjadi, kala bunda yang sangat ingin memejamkan mata, harus terjaga
mendengar tangis buah hatinya. Ia minta susu, atau bisa jadi minta ganti popok.
Rasanya hilang semua defini si bahagia, kala waktu istirahat yang idealnya enam
jam, harus terpotong separuhnya saat ananda merajuk. Tapi sejengkel apapun
orang tua, melihat anaknya menangis tak akan pernah tega membiarkannya. Selelah
apapun mata dan segenap raga, selalu ada cinta, dan usaha untuk menuruti
keinginan mereka.
Supeno, usianya masih sekitar tiga tahun. Anak pak Seno dan
bu Supi itu menangis tertahan, suaranya masih sesenggukan. Ibu dan bapaknya
menggeret lengan anak itu keras-keras. “Sudah, ayo pulang! Kamu itu masih kecil
ngga tau susahnya orang tua! Dibilangin ngga boleh ya ngga boleh! Ngga usah
cari alasan!” ibunya mengomel sepanjang gang sempit menuju kampung kumuh
diujung gang.
Entah, sejujurnya hari ini tak ingin menulis. Hanya ada
sedikit waktu. Entah kenapa hari ini terasa waktu berlari begitu cepat. Sejak bangun
tidur, sampai sekarang belum sempat menulis. Apalagi posting? Hufft, padahal
malam ini rencana bertolak ke Surabaya dan besok sampai ke Jombang. Tapi jari
tak mau kompromi. Ada cerita yang harus dibagi, sedikit saja. Siapa tahu
bermanfaat, kan?
Sesuatu yang sudah menjadi rutinitas, mengajarkan kita untuk
menyelesaikannya lebih cepat. Awalnya selesai satu jam, setelah semakin sering
dilakukan pekerjaan itu bisa selesai dalam waktu lima puluh menit. Bisa jadi,
beberapa waktu kemudian bisa selesai dalam waktu empat puluh lima menit. Tapi
mungkin sulit untuk menyelesaikannya dalam dua puluh menit, segala sesuatu
punya batas maksimal dan minimal.