Judul :
Jalan Cinta Para Pejuang
Penulis :
Salim A. Fillah
Penerbit : Pro U Media
Tahun Terbit : 2008
Ukuran :
344 hlm; 14 x 20 cm
Harga :
Lupa, < 60.000 sepertinya pas diskon
Cinta, adalah
satu kata yang tiada habis kalimat membahasnya, tiada sempurna puisi
mengejewantahkannya, juga tidak selesai para pujangga menerangkannya dalam
karya. Kita mungkin akrab dengan kisah cinta Laila-majnun, Romeo-juliet, hingga
kisah romansa para artis ibukota. Kita mungkin maklum mendapati cinta yang
mendayu, mengikis habis rasa hingga melahirkan puisi sebagai representasi isi
jiwa.
Tapi buku ini
berbeda, penulis ingin mengabadikan sisi lain cinta, dimana ia hidup,
bersahabat, bermanfaat, kuat. Buku ini membahas cinta yang gempita, yang
menggema, yang membebaskan. Tentang cinta yang suci, segar, menggugah, yang
mengubah. Inilah jalan cinta para pejuang.
Buku ini terdiri
dari tiga langkah, dan langkah ketiga dibagi menjadi empat tapak. Di langkah
pertama, Dari Dulu Beginilah CInta. Dimana
pembaca diajak menelusuri akar sesat pikir dalam cinta yang menyengsarakan
jiwa. Di langkah kedua, Dunia Kita Hari
Ini, insya Allah kita kelanai bingkai jalan cinta. Ada gambaran tentang
dunia yang berubah dengan cepat, dan kita di jalan cinta para pejuang harus
terampil mengendarainya. Langkah ketiga; Jalan
CInta Para Pejuang adalah inti pembicaraan buku ini, yang mengetengahkan
empat matra cinta. Dimensi intelektual dipaparkan dalam Visi. Dimensi emosional diuraikan dalam Gairah. Dimensi spiritual dibicarakan dalam Nurani, dan akhirnya dimensi fisik dalam Disiplin. Hal. 9
Percayalah,
membaca buku ini tidak harus berurutan mulai halaman pertama hingga terakhir. Pembaca
bisa dengan bebas memulai petualangannya dari bagian tengah, bahkan akhir dari
buku ini, insya Allah tanpa perlu khawatir kehilangan hikmah yang dibawa dalam
setiap penggalan bab-nya.
Dari buku ini,
saya belajar tentang definisi cinta sejati, yang ternyata bukan sekedar
ungkapan sehidup semati, tapi sehidup sesurga. Alangkah indah jika cinta kita
tak berhenti di dunia, tapi berlanjut hingga surgaNya. Saya belajar bahwa cinta
bukan sekedar ungkapan sayang, sentuhan, bahkan pelukan. Karena tatapan mata
-adakalanya- cukup menentramkan. Satu hal yang paling penting, tapak pertama
adanya cinta bukanlah ungkapan cinta itu sendiri. Bukan lagi deklarasi “I love
you”, atau “Aku sayang kamu”, lalu sah sebagai sepasang kekasih, bukan. Tapak cinta
pertama dimulai dari: komitmen. Tanpa komitmen, ikatan yang menggetarkan arsy,
cinta hanyalah seperi uap yang bisa menghilang kapan saja.
Baik, tidak elok
jika saya menjabarkan isi buku ini dengan penafsiran sendiri. Mungkin benar,
tidak ada karya yang sempurna, kecuali Al Qur’an yang merupakan kalam Sang
pemilik semesta. Tapi buku ini, dengan ketidaksempurnaannya, cukup mampu memberi
bekal kepada pembaca bagaimana mengidentifikasi dan menyikapi rasa cinta, sebagai
fitrah manusia. Membaca buku ini menuntut saya untuk belajar lebih, dan lebih banyak
hal lagi. Sungguh, buku ini tidak mengobati dahaga akan ilmu. Justru bertindak
seperti air laut, yang jika diminum akan semakin membuat haus. Maka berhati-hatilah,
dan bersiaplah untuk meniti jalan cinta para pejuang.
#resensi
14 comments:
Bahasa pujangga banget nih mbak Kifa.
Keren deh pokoknya👍😍
Jadi, saya harus baca apa nggak ya, hehe...
Takut haus ntar🙈
Bang salim tulisannya emang selalu menyentuh dan dalam
Wah, bukunya kang Salim pasti keren
Kapan" aku minjem ya
Ustadz Salim is Ustadz Muda yang wow.
Wah, jadi penasaran. Masukkan list daftar buku yang mesti dibaca nih. Terima kasih resensinya Mba. Menarik.
bahasan tentang cinta memang tak lekang waktu ya..
Kereeen aku juga jadi jatuh cinta banget sama tulisan2 Ustadz Salim A Fillah setelah baca buku ini. Keingetan waktu itu baca tahun 2017 atau tahun 2018 kalo gak salah. Banyak kata2 quitable nya juga, dan pastinya sisi islaminya dapet banget. Juara deh pokoknya
Cinta ya...
Suka bgt dgn ungkapan ini mbak Kifa : Cinta sejati bukan hanya sekedar ungkapan sehidup semati tapi sehidup sesurga
Keren resensinya mbak, jadi pengen baca bukunya, apalagi aku belum pernah baca bukunya Ust. Salim A Fillah.
Buku yang keren, cinta yang dibahas dari sisi lain.
Otewe beli dong, hahaha
Wiiih...
Keren bukunya. Otw masukin list ke daftar buku yang wajib dibeli ini.. :)
#Ake (maaf g bisa komen pake akun blog aku, karena g ngerti ngatur di hp yang muncul email lama bukan email yang buat blog)
Post a Comment