Aku mengeja
Terbata
Memahami setiap rencana
Dalam dialektika tanpa kata
Suara
Sayup menerpa diantara bising udara
Menguap bersama harap dalam selaksa peristiwa
Mengudara tanpa massa
Di mana matahari memisahkan dengan spektrum cahaya
Ada ayat yang tertulis sempurna
Ada tanda yang bisa dibaca
Namun keterbatasan manusia
Sering tak sengaja mengabaikan simbol tanpa rupa
Tersesat dalam dingin yang meraja
Akankah paripurna
Setiap gema yang memanggil nama
Menunjukkan batas menggores pena
Terseok namun tak berhenti lama
Sampai pada batas masa
Akankah bahasa diterima
Sebagai tanda petunjuk berikutnya
Atau angkuh manusia
Melipat rasa ingin tahu dalam ruang do’a
Menanti harap tak jadi angan semata
Nikmati meski tak bisa menerima
Jalani meski tak sesuai bait-bait doa
Dalam dialektika tanpa kata
Tak perlu ada ragu meraja
Tuhanlah paling berkuasa.
2 comments:
Selamat hari puisi
Puisinya terasa jika dibuat sepenuh jiwa...
Maknanya dalam membawa kita untuk pasrah pada kehendak Tuhan
Suka
Post a Comment