Saturday, 29 April 2017

Bahasa Tuhan

| |



Aku mengeja
Terbata
Memahami setiap rencana
Dalam dialektika tanpa kata


Suara
Sayup menerpa diantara bising udara
Menguap bersama harap dalam selaksa peristiwa
Mengudara tanpa massa
Di mana matahari memisahkan dengan spektrum cahaya

Ada ayat yang tertulis sempurna
Ada tanda yang bisa dibaca
Namun keterbatasan manusia
Sering tak sengaja mengabaikan simbol tanpa rupa
Tersesat dalam dingin yang meraja

Akankah paripurna
Setiap gema yang memanggil nama
Menunjukkan batas menggores pena
Terseok namun tak berhenti lama
Sampai pada batas masa

Akankah bahasa diterima
Sebagai tanda petunjuk berikutnya
Atau angkuh manusia
Melipat rasa ingin tahu dalam ruang do’a
Menanti harap tak jadi angan semata

Nikmati meski tak bisa menerima
Jalani meski tak sesuai bait-bait doa
Dalam dialektika tanpa kata
Tak perlu ada ragu meraja
Tuhanlah paling berkuasa.

2 comments:

Dewie dean said...

Selamat hari puisi

Wiwid Nurwidayati said...

Puisinya terasa jika dibuat sepenuh jiwa...
Maknanya dalam membawa kita untuk pasrah pada kehendak Tuhan
Suka

Post a Comment

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Search This Blog

Powered by Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©