Tuesday, 2 January 2018

Tentang Resolusi 2018

| |




Saya suka menulis, tapi tidak suka menuliskan apapun yang ada di pikiran. Hmm, anehkah?


Semoga tidak. Bukankah tidak semua yang kita pikirkan harus dibicarakan? Begitu juga dengan tulisan. Tidak semua hal yang menjadi angan-angan perlu dituang dalam sebuah tulisan. Kita pasti memiliki pertimbangan masing-masing mengapa sesuatu itu perlu ditulis, atau cukup disimpan.
Saya pribadi, menulis dan menyebarkannya lewat media sosial atau blog, adalah ketika menurut beberapa pertimbangan tulisan itu perlu disebarluaskan. Terlepas tulisan itu fiksi atau bukan. Jika dirasa ada manfaat yang perlu dibaca orang lain, ya tulis lalu sebarkan. Tapi jika dirasa tidak perlu orang lain tahu, saya memilih menyimpannya dengan baik, rapi, sampai sesuatu itu layak dikonsumsi banyak orang.

 Tentang resolusi, seujurnya saya pernah menyimpan dengan baik lalu berusaha merealisasikannya. Pernah juga menulis semua keinginan kemudian berusaha merealisasikan rencana demi rencana. Hasilnya?

Entah kenapa, yang saya tulis kalah kuat dengan yang saya “batin”. Mungkinkah tulisan saya kurang kuat mempengaruhi energi positif lalu rencana-rencana itu seolah enggan mewujud nyata? Atau ada kekuatan lebih dalam hati ketika sesuatu itu sudah demikian “ter-azzam”, lalu alam begitu saja menuruti apa yang dikatakan oleh hati?

Jujur, saya belum sepenuhnya memahami kinerja konsep keinginan dan sinkronisasinya dengan nada kehidupan. Adakalanya sesuatu yang kita inginkan, kemudian kita rencanakan dengan sangat baik, diiringi dengan usaha dan doa maksimal, akhirnya menguap begitu saja. Ya, seolah memang sia-sia. Tapi mungkin sesungguhnya tidak demikian. Rencana Tuhan itu memiliki mekanisme berbeda dengan rencana manusia, bukan?

Adakalanya sesuatu yang saya inginkan mewujud nyata jauh lebih cepat dari rencana. Namun dalam beberapa hal, tidak juga terealisasi meski sudah berusaha dan terus berdo’a. Sayangnya, saya tidak bisa menjadi type manusia pemaksa. Ya, memaksakan kehendak sesuatu itu harus jadi nyata, misalnya, saya tidak bisa.

Ah, mungkin kamunya aja yang ngga mau, bukan ngga bisa? Bisa jadi ada yang menilai saya demikian. Tapi sungguh, saya pernah sakit karena memaksakan diri untuk bisa melampaui sesuatu. Saya harus begini, harus begitu, harus kuat, harus pintar, harus A, B, C, dan seterusnya. Tak lama kemudian, tubuh saya tumbang. Saat itulah, saya merasa kematian begitu dekat. Orang tua saya sampai ketakutan melihat anaknya pucat seolah tak lagi dialiri darah. Sementara jantung berdegup tidak normal, tubuh mengeluarkan keringat dingin tanpa henti. Serangan itu diikuti menurunnya tingkat kesadaran, suhu sekujur tubuh terus menurun, sampai di titik tertentu, rasa mual tak tertahan dan keluarlah semua yang ada dalam sistem pencernaan, sampai benar-benar habis tak bersisa. Rasa lemas itu masih menghantui beberapa saat, sehingga saya berhasil menguasai perasaan dan meyakinkan diri bahwa semua bak-baik saja.

Beberapa jam kemudian, semua berangsur normal dan kondisi saya pulih seperti sedia kala. Seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya. Saat rasa sakit itu datang tiba-tiba, saya tak cukup kuat untuk dibawa kemana-mana, meski hanya ke klinik paling dekat dengan rumah. Pernah petugas medis dipanggil ke rumah saat seperti itu, beliau bilang saya hanya kelelahan. Lalu diberinya saya beberapa porsi vitamin dan suplemen penambah darah. Lalu ketika semuanya sudah kembali normal, saya ragu apakah masih perlu melakukan pemeriksaan medis? Bagaimana kalau nanti alatnya tak mampu mendeteksi keanehan yang sudah atau pernah terjadi?

Alhamdulillah, semua itu sudah jadi masa lalu. Semenjak saya belajar berdamai dengan diri sendiri dan keinginan demi keinginan yang terbetik dalam hati, rasa sakit itu seolah enggan datang lagi. Hanya dalam kondisi tertentu ketika saya hendak “memaksakan diri”, alarm dalam tubuh seolah otomatis berbunyi dan berkata, “Jangan!”. Itu berarti saya harus benar-benar berhenti.

Jadi, apa resolusi tahun ini?

Bismillahirrohmaanirrohiim….

Untuk tahun ini dan selanjutnya, saya hanya ingin selalu bisa merasa ikhlas dengan apapun yang sudah terjadi, dan siap dengan apapun yang akan atau harus terjadi. Bukan berarti saya tidak menginginkan hal ini atau hal yang bermacam-macam layaknya “manusia normal” lainnya, hanya saja rasanya akan lebih “pas” ketika satu demi satu rencana itu sesuai dengan kehendakNya.
Namun demikian, sesungguhnya ada beberapa poin yang akhir-akhir ini menjadi perhatian. Saya tidak begitu suka rutinitas dengan durasi yang terlalu panjang, karena sering merasa bosan. Maka saya menginginkan beberapa kesibukan yang semoga menjadi jalan rizki di tahun ini. Diantaranya adalah:
1.    
   Saya ingin menjadi peneliti. Tentu saja keinginan ini harus menyesuaikan bidang yang sudah saya tekuni: ekonomi Islam. Ini berarti saya harus banyak membaca dan “dekat” dengan para pejuang ekonomi Islam. Bismillah, ya.

2.       Saya ingin menjadi pengusaha. Sayang, ide ini belum dapat terealisasi karena saya belum menemukan komoditas dan bidang yang pas untuk mewujudkan keinginan ini. Tapi semoga bisa segera, ya.

3.       Saya ingin menjadi mengajar, menjadi dosen, guru, atau apalah sebutannya. Bukankah ilmu itu baru bisa kita kuasai dengan baik ketika kita menyebarluaskannya?

4.       Saya ingin jadi tukang cerita yang baik. Terlalu tinggi angan-angan menjadi penulis, rasanya saya takut menyebut penulis sebagai salah sati atribut diri. Lebih baik dan pas rasanya menjadi “tukang cerita”, dalam rangka mengikuti keinginan hati yang seering sekali merasa sangat bersemangat ketika mendapat kesempatan berbagi cerita.

Soal yang mana mau terealisasi lebih dulu, saya siap. Apa Cuma ini resolusinya? Tentu saja , tidak. Masih ada keinginan-keinginan lan yang cukup disimpan dalam hati dan terus dingiangkan dalam do’a-do’a di sepenjang perjalanan.

Menurutmu, apakah aku bisa mencapai semua itu?


Bismillah, yakin saja, bisa. Cukup maksimalkan doa dan usaha. Biar Allah yang mengatur sisanya.


1 comments:

Wakhid Syamsudin said...

Panjang ya tulisannya. Tapi semoga semua mimpimu terwujud dengan memuaskan. Aamiin...

Post a Comment

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Search This Blog

Powered by Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©