Program
seleksi penerimaan angota tetap ODOP Batch 5 baru saja usai. Sekarang saatnya
mereka masuk kelas lanjutan. Ada tiga program yang ditawarkan: Kelas Fiksi,
Kelas Non Fiksi, dan RCO atau Reading Challenge ODOP.
Kelas lanjutan
memiliki visi dan misi yang jelas: mengarahkan anggota ODOP untuk menekuni,
memperdalam ilmu, dan memantapkan karya tulis sesuai passion masing-masing. Bagi
yang suka fiksi, dipersilakan ikut kelas fiksi. Di dalamnya nanti akan mendapat
materi fiksi sekaligus tantangan dan tugas yang harus diselesaikan. Begitu juga
dengan kelas non fiksi. Masing-masing kelas dipegang oleh para PJ yang memang
master di bidangnya. Kepo, siapa aja mereka? Rahasia dong. Kan Cuma member ODOP
5 yang sudah lulus, boleh gabung ke
kelas lanjutan.
Mau tau target
mereka di kelas masing-masing? Insya Allah, akan lahir minimal satu antologi
dari setiap kelas setelah program di kelas lanjutan berakhir. Belajar tak akan
berarti tanpa adanya karya, kan? Semoga mereka mampu membuktikan.
Eits, selain
anggota inti ODOP 5, kelas fiksi dan non fiksi juga boleh diikuti oleh tim PJ
dan pengurus yang sudah berkontribusi, membantu dengan sepenuh hati proses kelulusan
ODOP 5 ini. Tugas para PJ seleksi itu berat, loh. Kemarin mereka harus dengan
rajin merekap laporan, mengingatkan, menegur, sampai mengeluarkan anggota yang
tidak disiplin atau tidak menyelesaikan tantangan. Untuk itu mereka harus rela
meluangkan waktu dan tenaga demi ODOP tercinta. Bahkan ada yang rela begadang
demi menyelesaikan tugas. Belum pengorbanan kuota yang luar biasa, tanpa ada donator
tetap yang bersedia menawarkan jasa. Boleh dong, mereka diberi reward dengan
ilmu yang bertebaran di kelas fiksi dan non fiksi?
Sedangkan program
RCO, boleh diikuti siapapun, anggota ODOP dari angkatan pertama sampai
terakhir. Rame? Banget. Di hari pertama
ini, tercatat 64 anggota wajib melaporkan pencapaian bacaan setiap harinya. Mari
kita lihat, berapa persen yang berhasil dan bertahan hingga penutupan RCO-3
nanti. Tujuan utama dari program ini adalah membudayakan membaca dan
membiasakan akrab dengan buku dimanapun dan kapanpun. Hal ini selain bermanfaat
untuk menambah kapasitas pengetahuan diri sendiri, juga bisa digunakan sebagai
salah satu cara riset dan mencari bahan untuk dituliskan lembali. Nah apa iya,
mau jadi penulis tapi ngga mau baca? Lalu mau dapat bahan tulisan dari mana?
Oke, tak perlu
dijawab. Kita sudah sama-sama tahu jawabannya, kan? Hehe
Lalu, kenapa
aku ikut masuk kelas Non Fiksi dan RCO?
Pertama,
karena boleh. Iya, serius. Mungkin karena para PJ pikir aku akan baik-baik saja
di kelas, jadi anak baik, PJ ngga punya alasan buat menolak kehadiranku di
kelas mereka. (Hellow, lupa kemarin di kelas fiksi ODOP 4 sering bolos kelas? Ups,
sorry. Ini aib)
Kedua, karena
ngga ditolak. Eh, ada kan yang katanya kemarin masuk kelas fiksi terus ditolak
sama admin, dikeluarkan gitu? Alhamdulillah, kalau kelas non fiksi dan RCO
tidak mengeluarkanku dari kelas sebelum aku benar-benar menyerah, berarti
posisiku masih aman, kan?
Terima kasih,
para PJ yang baik hati, ramah tamah dan tidak sombong. Sudah menerimaku untuk
ikut memungut tebaran ilmu di kelas. Meskipun sejujurnya aku bukan PJ kelas
planet di ODOP 5, hanya membantu sebagai PJ di RCO tahap sebelumnya, dan sering
ikut jadi perusuh di ODOP 5 semesta. Terima kasih sekali lagi, semoga dibalas
dengan kebaikan berlipat ganda.
Ketiga, lagi
pengen. Iya, aku masih suka moody kalau belajar. Kemarin waktu kelas lanjutan
ODOP 4, aku memilih masuk kelas fiksi. Berharap imajinasi dan daya khayalku
kembali dan tak menghentikan jemariku untuk terus menari diatas tuts keyboard
yang berbaris rapi. Tapi apalah daya, ketika harap tak sesuai nyata. Kebanyakan
alasan aja kali, ya. Hiks. Aku tidak belajar maksimal di kelas itu.
Jadi nih,
ceritanya lagi pengen belajar nulis non fiksi. Serius. Aku berharap bisa
istiqomah menulis di sini. Entah karena terpaksa atau memang karena panggilan
jiwa. Kalau ngga mau dikeluarkan oleh admin dan merasa malu terhadap diri
sendiri, aku harus bertahan hingga akhir kelas ini. Semoga bisa, semangat!
Soal target kelas
non fiksi yang ingin menembus media dan menerbitkan antologi, tunggu dulu. Izinkan
aku menata niat sambil terus belajar. Ya,
namanya juga usaha, eh proses. Semoga nanti niat ikut berkontribusai dalam
antologi dan menulis untuk media akan mantap pada waktunya. Hehehe
Terkait dengan
program RCO, aku ikut karena seringkali perlu dipaksa untuk konsisten membaca. Walaupun
aku sendiri suka membaca, tapi masih suka seenaknya. Ngga ada target harian,
apalagi target review dan mengikat hasil bacaan lewat tulisan. Adakalanya,
kebiasaan yang baik harus diawali dengan paksaan. Selamat, aku berhasil
terdampar di program RCO.
Lagipula,
rasanya masih ada tanggung jawab yang belum tuntas untuk melepas RCO begitu
saja. Maaf, bukan karena tak percaya pada dua admin sejoli #eh yang sudah rela
meluangkan waktu dan tenaga buat ngurusi program ini, lengkap dengan jumlah
anggota yang melebihi ekspektasi. Bukan pula karena mereka lebih junior, toh
mereka tampak jauh lebih siap mengelola kelas dibanding aku sendiri ketika
seusia mereka. Tapi lebih dari itu, mereka perlu “tempat mengadu” untuk
mengelola kelas yang mayoritas anggotanya jauh lebih dewasa dibanding mereka. Ya,
mereka tentu boleh mengadu kepada pengurus lain terkait kesulitan yang mungkin
dihadapi, tapi bagaimanapun, kasian kalau mereka merasa “ditinggal” begitu saja
dan diberi amanah yang berat untuk mengelola salah satu program dengan reputasi
yang cukup baik selama ini.
Jadi, itulah
alasanku memilih untuk masuk kelas non fiksi dan RCO untuk kelas lanjutan ODOP
5. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh para PJ, semoga kesempatan
baik ini berhasil menyesatkanku ke jalan yang benar. Semangat!
7 comments:
Keren mbak Saki... ๐ menurutku yang paling berat itu RCO,makanya gak pernah mau ikut kelasnya. Biar Dilan aja.. ๐
๐๐
Mbak Saki ๐๐ selamat bergabung di non fiksi mbak. Tantangannya gak bikin puyeng kok ๐
Semangaaattt...
Oh iya, yang dikeluarin, udah dimasukin lagi kok Mbak ^_^
Semoga lulus keduanya
HIHIHI kita sekelas dua2nya mbak :D
Jadi nggak aku aja yg pernah ditolak (ikut kelas RCO) ya? Sadiis
Post a Comment