Tak terasa, sebentar lagi Ramadhan datang. Sudah siapkah hati kita menyambutnya?
Saya bahagia sekali, sebentar lagi berjumpa dengan bulan paling mulia, paling berkah, dan paling banyak doorprise pahalanya. Hari ini, 15 April 2018, tepat 30 hari menuju Ramadhan, kan?
Artinya, 30 hari lagi kita akan kembali bangun pagi setiap hari, sahur, berbondong-bondong ke masjid untuk shalat berjamaah, menanti buka bersama dengan berbagai aktifitas, lalu shalat tarawih, berkejaran dengan target tilawah harian, ah rasanya rindu sekali dengan semua itu. Masa-masa yang manis, indah, dan selalu penuh cerita.
Semoga Allah menyampaikan kita pada pertemuan dengan Ramadhan esok lusa. Jika kita ingat tahun-tahun sebelumnya, ada banyak saudara-saudara kita yang dipanggilNya sesaat sebelum Ramadhan tiba. Pasti sedih sekali, ya? Sementara kita tak pernah tahu batas umur ada dimana.
Saya hampir lupa, Ramadhan sebelumnya pasang target apa saja dan sejauh mana pencapaiannya. Saya memang belum terbiasa menuliskan target (salah satu kebiasaan buruk yang belum bisa saya tanggulangi sejauh ini), apalagi mencatat evaluasi apa yang kurang. Biasanya saya lebih suka memasang target lalu mengevaluasinya segera setelah batas waktu target terlampaui, tanpa mencatatnya kembali.
Tahun ini, mungkin akan sedikit berbeda. Saya ingin mencatat beberapa hal yang semoga bisa tercapai, Allah meridhai dan memberi kesempatan, dan tidak ada halangan berarti. Beberapa target itu adalah:
1. Tilawah khatam minimal tiga kali
2. Hafalan Juz 29
3. Ikhlas. Ini adalah target terbesar.
Ikhlas, adalah pencapaian tertinggi dalam manajemen hati. Selama ini, saya mungkin sudah berusaha ikhlas, tapi belum sampai pada keikhlasan itu sendiri. Sehingga masih saja merasa kurang, sakit hati, sedih, atau bahkan putus asa ketika harapan demi harapan harus pupus di tengah jalan.
Padahal sebagai orang beriman, kita tidak perlu merasa kurang. Karena Allah sudah dan selalu mencukupkan setiap kebuutuhan. Kita tidak perlu merasa sedih atau sakit hati, karena setiap kejadian pasti membawa pelajaran berarti. Kita juga tidak perlu merasa sendiri, karena sungguh, ada banyak orang-orang di luar sana yang tidak seberuntung kita, ada banyak penderitaan yang jauh lebih menyakitkan, tapi mereka tetap bisa tegar.
Ada begitu banyak mimpi yang harus kandas di tengah jalan, apapun alasannya, sungguh, kita tak boleh berputus asa dari rahmat Allah. Karena jika itu terjadi, kita sama saja ingkar terhadap kuasaNya, lalu disitulah kesungguhan iman kita pantas dipertanyakan. Bukankah hasil tidak pernah mengkhianati usaha?
Tak peduli berapa kalipun gagal, yang harus kita hitung adalah berapa kali kita berani bangkit setelah gagal. Jangan sampai jumlah keinginan dan tekad untuk bangkit itu lebih sedikit dibanding jumlah kegagalan. Allah pasti punya rencana lain yang harus kita temui setelah sebuah kegagalan itu terjadi. Mungkin memang apa yang kita harapkan saat itu sesungguhnya tidak baik untuk masa depan kita nanti.
Mungkin ada rencana lain yang lebih besar dan lebih indah harus kita temui, yakin saja. Jalani sepenuh hati.
Rasa ikhlas semacam itulah yang ingin saya capai, tanpa harus menunggu lama untuk mengubur duka dan sedih yang tercipta setiap kali menemui hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan hati. Rasa menerima sepenuh jiwa, bahwa rencanaNya adalah yang tebaik untuk setiap perjalanan saya berikutnya.
Ini target sementara saya, bagaimana dengan anda, apakah sudah menyiapkan target untuk Ramadhan yang akan segera datang?
2 comments:
Aamiin semoga tercapai ya mba🙏
Aamiin... smga tercapai semua targetnya mb.
Post a Comment