Saturday 29 December 2018

Menuju Desaku, Desa Kita

| |

Perbatasan Sebelah Timur Desa Pojokkulon




Desa ini memang jauh dari gunung. Namun pemandangan indah masih bisa dinikmati setiap pagi saat cuaca cerah, seperti pagi ini, juga pagi kemarin. Dari perbatasan desa sebelah timur tampak gunung Arjuna dan baris pegunungan dari kota sebelah: Mojokerto dan Malang. Dingin? Tidak terlalu, desa ini termasuk dataran rendah, udara juga relatif bersih karena jauh dari lalu lalang kendaraan dan asap pabrik. Segar dan nyaman, menurutku.



Jauh dari gunung, jauh dari keramaian kota, dan jauh dari tempat wisata. Ya, desa ini memang jauh dari berbagai tawaran materi. Tapi penduduknya tak sedikit yang rindu ingin kembali setelah jauh melangkahkan kaki. Tak mengapa jauh dari mana-mana, yang penting selalu dekat dengan illahi Rabbi 😁

Percayalah, bisa jadi engkau jatuh hati setelah melangkahkan kaki ke desa ini. Apalagi jika engkau berkenan singgah di rumah kami. Ada kebun salak yang menanti, pohon jeruk lemon dan buahnya yang berseri-seri, srikaya, buah tin, juga black berry yang berbuah tanpa henti. 

Eh, kalau mau kesini sungguhan, boleh loh... Bilang saja sama pak sopir, mau ke desa Pojokkulon, kecamatan Kesamben, kabupaten Jombang, Jatim. Nanti pasti sopirnya tau, setelah buka google map. Hehe ..

Atau mau kesini naik angkutan umum? Boleh juga. Desa ini bisa dicapai melalui dua jalur perjalanan di pulau Jawa: Utara dan Selatan. Kalau naik bis dari arah barat lewat jalur selatan, bilang aja turun di Sambong, nanti dari situ bisa naik ojek online. Tarifnya antara 20-25 ribu, sampai rumah. Kalau lewat jalur selatan naik kereta, ya turun di stasiun Jombang, nanti naik bis tujuan Tuban dari depan stasiun langsung, bilang sama sopirnya turun di lampu merah Sentul. Biasanya agak lama nunggu busnya, apalagi ngetem dulu biasanya di pasar, nunggu penumpang penuh menuju Tuban. 

Nah, kalau dari arah timur? Surabaya atau setelah turun bandara Juanda, misalnya? Kalau naik bis turun di terminal jombang, lalu ojek aja ke rumah.. pakai ojek online yang lebih murah, bisa. Atau bisnya minta turun di stasiun Jombang, nanti naik bis lagi ke arah Tuban, turun di lampu merah Sentul.

Dari lampu merah Sentul sampai ke rumah, bisa naik ojek online juga... Tarifnya lebih murah daripada naik ojol dari Sambong/Jombang kota. Karena angkutan sudah tidak ada lagi yang masuk sampai ke desa. Tapi naik ojek dari terminal tentu lebih cepat sampai rumah. 

Nah, kalau lewat jalur utara, prinsipnya sama tapi aku sendiri belum pernah, sih. Kalau naik bis arah Semarang- Surabaya atau sebaliknya, turun di Babat (Lamongan). Kalau naik kereta, ya sama, turun di stasiun Babat, nanti terus naik bis jurusan Tuban- Jombang, itu pasti lewat Babat, nah sama, turun di lampu merah Sentul juga. Kalau dari Tuban ke Jombang, lampu merah Sentul itu dekat setelah jembatan sungai Brantas. Tapi kalau dari Jombang menuju Tuban, lampu merah Sentul itu sekitar 5-10 menit setelah pondok pesantren Tambakberas Jombang. 

Iya kali, bilang sama sopir ojol mau ke desa Pojokkulon, orangnya tau rumahku? Hehe... Gampang kok. Rumah ada di jalan lapangan, sebelah barat balai desa, jadi siapapun bisa mencapai rumah ini dengan mudah. Sebelah barat balai desa & lapangan, atau sebelah timur sekolah MI Muhammadiyah 11. Ngga bakal nyasar, dijamin.

Atau mau lebih praktis? Bilang aja mau kesini, nanti bisa dijemput. Biar ngga nyasar dan langsung sampai dengan selamat. 


Jadi, kapan mau kesini? 😅

#Cerita
#AkhirTahun

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Search This Blog

Powered by Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©