Friday, 4 March 2016

Cerita kemarin

| |


Pagi yang cerah, aku masih melajukan motor dengan kecepatan sedang. Jalanan lengang, tumben. Batinku. Biasanya jalan wonosari-jogja sudah macet saat pagi begini. Jadi kutambah kecepatan, 90 km/jam. Ngebut dikit ngga apalah... mumpung sepi. Sekali-kali datang tepat waktu ke clinic coaching. Hah, sekali-kali? Emang biasanya gimana kalau berangkat kuliah? Kan pagi juga? Iya kan biasanya telat, sedikit sih, paling lima jam, eh lima puluh menit. Eh?

Tapi ada yang aneh di perjalanan ke gembira loka pagi ini. Kenapa jalanan lengang? Kenapa hanya mobil yang mendominasi pemandangan? Kemana para motor? Anak sekolah? Anehnya lagi lihat seorang pemuda keren naik vixion berhenti di pinggir jalan sambil melepas mantelnya.

“emang dimana ada hujan?” ah, mungkin saja dia ngelindur. Bangun tidur langsung berangkat takut telat, untungnya dia lattahnya pake mantel, coba kalau dia berangkat cuma pakai handuk mandi? Kan...? eh..ini kan hari minggu. Pantaslah!

Tapi ada yang lebih aneh, pakde yang memang biasanya sudah sibuk sejak pagi menyapaku. “hari ini berangkat jam berapa dek?” “jam tujuh pakde”. “heh? Pagi amat, anak TK aja kalah”

“eh, adek kan belom punya anak TK pakde?”

#oh, akibat suara dangdut tetangga yang mengacaukan suara.

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Search This Blog

Powered by Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©