Pagi yang cerah, aku masih melajukan motor dengan kecepatan
sedang. Jalanan lengang, tumben. Batinku. Biasanya jalan wonosari-jogja sudah
macet saat pagi begini. Jadi kutambah kecepatan, 90 km/jam. Ngebut dikit ngga
apalah... mumpung sepi. Sekali-kali datang tepat waktu ke clinic coaching. Hah,
sekali-kali? Emang biasanya gimana kalau berangkat kuliah? Kan pagi juga? Iya
kan biasanya telat, sedikit sih, paling lima jam, eh lima puluh menit. Eh?
Tapi ada yang aneh di perjalanan ke gembira loka pagi ini.
Kenapa jalanan lengang? Kenapa hanya mobil yang mendominasi pemandangan? Kemana
para motor? Anak sekolah? Anehnya lagi lihat seorang pemuda keren naik vixion berhenti
di pinggir jalan sambil melepas mantelnya.
“emang dimana ada hujan?” ah, mungkin saja dia ngelindur.
Bangun tidur langsung berangkat takut telat, untungnya dia lattahnya pake
mantel, coba kalau dia berangkat cuma pakai handuk mandi? Kan...? eh..ini kan
hari minggu. Pantaslah!
Tapi ada yang lebih aneh, pakde yang memang biasanya sudah
sibuk sejak pagi menyapaku. “hari ini berangkat jam berapa dek?” “jam tujuh
pakde”. “heh? Pagi amat, anak TK aja kalah”
“eh, adek kan belom punya anak TK pakde?”
#oh, akibat suara dangdut tetangga yang mengacaukan
suara.
0 comments:
Post a Comment