Penulis itu, kerjaannya ya nulis. Tugasnya ya nulis, dunianya ya penuh dengan tulisan. Itu baru namanya “penulis kaffah”. #eh
Mau pagi, siang, sore, bahkan malam sekalipun, kerjaannya ya nulis.
Ga usah bosen dan ga perlu khawatir kehilangan pembaca. Populasi manusia
indonesia masih cukup luas loh... Itu kalau nulisnya pakai bahasa indonesia.
Lha kalau nulisnya pake bahasa linggis, eh inggris ya? Pangsa pasar pembaca
akan makin luas, hingga mancanegara dan mendunia. Waaaa.... pengen kan? Hehe,
kecuali yang mata duitan. Pasti ga tertarik lah, kecuali menulis itu
“menghasilkan”. Iya kan?
Nah, bagi kalian yang sudah “terhipnotis” dengan dunia kepenulisan,
sudah saatnya sekarang meneguhkan hati, niat dan segenap kemampuan buat terus
menghasilkan tulisan. Bersainglah dengan ribuan, bahkan mungkin jutaan penulis
lain yang saat ini juga sama-sama sedang membara semangatnya untuk berkarya. Tuliskan
setiap cerita, warna dunia, dan apa saja yang kau rasa orang perlu membaca.
Buatlah setiap orang ingin membaca, membaca, dan terus membaca. Perkayalah
wawasan orang lain, tentu dengan terlebih dahulu memperkaya wawasan pribadi,
agar bisa dibagi.
Entah itu fiksi, entah itu narasi, atau sekedar cerita dalam mimpi.
Semua tuliskan saja. Tentu tak ada yang melarang, jika ingin menulis tentang
astronomii, geografi, ekonomi, atau bahkan statistika dan matematika. Semua bebas
berkarya.
Jangan takut kehabisan ide. Kau tahu, didunia ini ide berserakan
sedemikian banyaknya. Bahkan seandainya ia serupa barang, tak akan ada tempat
yang mampu menampungnya. Karena ia bisa saja memenuhi koridur, gedung
serbaguna, pasar, bahkan kolong jembatan. Semuanya penuh ide yang bisa dituliskan.
Ayo semangat menulis,, bukan sekedar untuk prestise bukan untuk
mengumbar mistis. Tapi menulis untuk jejak masa depan, mengabadikan kenangan,
mengambil pelajaran, ungkapan kerinduan dan mungkin, untuk melawan lupa.
Dan jangan salah, jika mengharap penghasilan dari kepenulisan, itu
bukan hal mustahil bukan? Berapa banyak penulis yang sekarang tak hanya punya
nama, tapi harta dan juga pesona? Karena karyanya yang dinilai berharga. Maka jika
sudah menetapkan hati tuk jadi penulis, tinggal disiplinkan diri untuk terus menulis
dan tingkatkan kapasitas pengetahuan agar semakin banyak yang bisa ditulis.
#OneDayOnePost
#MenulisSetiapHari
#ToBeWriter
0 comments:
Post a Comment