Bulir-bulir yang tadi jatuh,
menganak sungai
Kini tiada bekas.
Sudah diserap tissue-tissue warna
putih
Sama sekali tidak mengubah
warnanya.
Hanya bentuknya saja yang sekaran
tidak karuan.
Aku sudah lega, tidak ingin
menangis lagi.
Sudah selesai.
Air mata yang tadi menganak sungai
Adalah suara yang tak mampu
kuutarakan lewat kata.
Rasa tak berdaya atas perasaan yang
mungkin sia-sia.
Menepis prasangka bahwa semua
baik-baik saja.
Walau sebenarnya, iya. Aku
baik-baik saja.
Masih waras dan tidak kekurangan
rencana.
Apalagi cinta, aku punya berlimpah.
Bisa kubagi kepada siapa saja,
kecuali kamu.
Yang sudah memutuskan untuk
meninggalkanku.
Aku punya selaksa bahagia, yang
bisa kuberikan kepada siapa saja.
Kecuali kamu, yang sudah memilih
orang selain aku.
Tidak, aku tidak sedang menyesali
kepergianmu. Buat apa?
Aku juga tidak cemburu dengan dia
yang kamu pilih sebagai belahan jiwa.
Itu sama sekali tidak berguna.
Aku punya kehidupan sendiri yang
jauh lebih istimewa.
Selamat berbahagia.
Aku juga bahagia. Percayalah.
Ada dia yang menguatkan jiwaku,
selalu.
Dia yang jauh lebih istimewa dari
kamu dan air mata itu.
Yang sudah mengering bersama tisu.
3 comments:
Weh...semangaaatt!!!
Semangat dik saki
Semangaaat kakak..
Post a Comment