Thursday, 5 January 2017

Hadiah Pelangi

| |




Matahari bersinar malu-malu saat kami berbenah diri. Jam di tangan kiri menunjuk angka 07.30. Belum terlalu siang, udara masih terasa dingin akibat angin laut yang berhembus perlahan, ditambah mendung yang tak lama kemudian menurunkan rintik air perlahan.


“Hujan, eh hujan ... “ Seru kak Fit memperingatkan kami yang sedang melipat tenda.

“Tapi ngga deres kok, sebentar lagi paling reda.” Ujar Nia santai.

“Iya ke?” Uyun sedikit panik, namun tidak beranjak dari tempat duduknya. Rupanya ia masih merasa nyaman meski duduk hanya beralas rumput dan tanah.

Cuaca pagi yang sedikit redup membuat kami sedikit bermalasan untuk kembali berjalan, menyusuri pematang ladang dan sepertinya beberapa tepi jurang.

“Tendanya pasang lagi aja kalau hujan, ya?” Ketua kelas menggoda. Aku hanya tersenyum mendengarnya.

“Eh bentar. Ini ada matahari tapi hujan,” Nia tampak mengerutkan dahi, sebelum sejenak kemudian dia berseru riang, “pelangiiiii....... eh, ada pelangiiiii....”

Sontak mata kami mengitari langit. Tenda yang hampir rapi tinggal dimasukkan ketempat asalnya. Semua kegiatan otomatis terhenti sejenak.

“Itu, disitu ... Lihat!! di sebelah selatan!” Seru teman-teman riang.

Garis berwarna warni itu melengkung diatas permukaan laut yang cembung. Tampak jelas bagi kami berlatar awan putih yang sedikit redup. Dari sebelah timur, matahari bersinar semakin cerah. Sementara di laut sana sepertinya hujan belum berhenti. Itulah yang menjadi sebab pembiasan cahaya memantulkan garis warna warni yang kami sebut: pelangi.

Ini adalah kedua kalinya mataku melihat pelangi tanpa halangan. Pertama dua semester yang lalu, saat pulang kuliah, hujan deras siang menjelang sore sempat menahanku di kampus. Aku menunggunya berhenti. Setelah reda baru kupacu motor menuju jalan wonosari. Rupanya diatas pegunungan kidul (baris pegunungan yang masuk wilayah kabupaten Gunung kidul) hujan masih turun rintik-rintik Sementara di ufuk barat matahari sudah bersinar terang.

Beruntung, hujan diatas jalan pegunungan berhenti saat motorku sampai disana. Menyisakan basah dan sedikit genangan. Aku memilih mengendarai motor pelan-pelan. Sampai di kali pentung (sungai pentung), kulihat orang-orang berhenti dan menengadah. Sebenarnya dari sekitar satu kilometer sebelumnya sudah kulihat orang menengadah tapi kuabaikan. Motor kupelankan, dan tampaklah diantara lebat pepohonan, pelangi tersenyum malu-malu menyapa kami.

Aku memilih tidak berhenti, melanjutkan perjalanan agar bisa melihat sang pelangi dari tanah yang lebih lapang. Sepanjang perjalanan, berkali-kali ku tengok arah kiri memastikan pelangi masih menemani.

Menurut dongeng, pelangi adalah jembatan para bidadari yang berkunjung ke bumi. Mereka mencari telaga untuk mandi. Maka tidak heran, orang bilang setiap pelangi salah satu atau kedua ujung kakinya pasti berada di air, baik sungai, telaga, sumur, atau laut. Kemudian aku berfikir, ada danau apa di sekitar sini?

Sampai di Bunder, kawasan rest area Taman Hutan Rakyat, aku mendapat tanah lapang untuk mengamati pelangi lebih jelas. Satu ujung pelangi itu kuperkirakan jatuh di daerah Nglanggeran, karena ada diantara batu-batuan menjulang yang pernah kukunjungi sebelumnya. Satu lagi entah di mana, tak bisa kuperkirakan.

Nglanggeran? Oh ya! Ada embung di sana, embung Sriten. Embung adalah nama lain waduk buatan. Tentu saja disana ada air! dan saat seperti ini pasti sepi dari pengunjung. Benarkah ada bidadari turun ke bumi? Jika benar, adakah menusia yang bisa melihatnya?

Pagi ini, pelangi kembali menyapa kami, jauh di laut selatan. Kalaupun ada bidadari yang mandi, pasti sudah ditemani Nyi roro Kidul, sang penunggu laut selatan menurut legenda.

Kami tersenyum melihat sang pelangi, yang mungkin sebentar lagi harus pergi karena matahari semakin terik. Mengantar kami pulang, dengan sejuta kenangan. Terima kasih pelangi, kehadiranmu adalah hadiah bagi kami.

#OneDayOnePost

2 comments:

irma said...

Aku juga suka pelangi..
Sangat..

Wiwid Nurwidayati said...

Aku juga suka pelangi

Post a Comment

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Search This Blog

Powered by Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©