Tidak ada yang
salah dengan satu menit. Kita biasa melewatkannya begitu saja. Bahkan
menganggapnya seolah tiada. Enam puluh detik, berlalu tanpa sesuatu yang
istimewa, sudah biasa kan?
Melamun
sebentar, tidak terasa sepuluh menit berlalu. Membuka media sosial, tiga puluh
menit baru membaca semua, belum membalasnya satu per satu. Atau menunggu, meski
membosankan satu menit belumlah terasa nyeri berdiri. Tidak apa-apa, hanya satu
menit. Sebentar sekali. Kau tidak perlu risau akan hal ini.
Baiklah.
Tapi benarkah?
Dari kaca mata
yang berbeda, kita bisa melihat betapa satu menit bisa jadi menyelamatkan
nyawa. Coba saja, menyelam ke dalam air, lalu rasakan. Ketika sudah tidak mampu
lagi menahan nafas katakan pada otak: bertahanlah satu menit lagi! Kira-kira,
apa yang akan terjadi? Iya, bisa jadi tubuh kita benar-benar tidak mau kembali
ke permukaan: tenggelam.
Atau saat
berkendara dengan kecepatan tinggi. Pernah memperhatikan tanda APILL? Iya, alat
itu berhitung mundur dalam satuan detik, bukan menit. Meski tidak semua tanda
APILL memiliki alat hitung mundur untuk berpindah dari warna merah ke kuning
sebelum berpindah lagi ke warna hijau, kita semua tahu bahwa hitungan alat itu
menggunakan detik, bukan menit. Bayangkan saja jika ada orang yang berpikir
bahwa setelah lampu menyala merah, dia tetap melajukan kendaraannya dengan
kecepatan tinggi. “Ah, belum satu menit,” begitu pikirnya. Apa yang akan
terjadi? Jelas, potensi kecelakaan itu jauh lebih besar karena kendaraan dari
arah berlawanan sudah mulai berjalan.
Begitu juga
ketika ketinggalan kereta (dengan asumsi kereta itu tepat waktu). Satu menit
terlambat sampai stasiun, kereta sudah melaju. Mau berlari sekalipun, kita tak
akan mampu. Akhirnya? Kendaraan lain harus jadi alternatif. Tidak masalah,
nikmati saja. Tapi jangan lupa, satu menit itu sangat berharga.
Dalam pepatah
arab dikatakan, al waqtu kas shaif... in
lam taqtho’hu qotho’aka. Waktu itu ibarat pedang ... yang jika kamu tidak
menebasnya maka kamu yang akan ditebasnya.
Yuk, manfaatkan
waktu sebaik mungkin.
Jangan lupa
tantangan menulis minggu ini, ya.
#SelfReminder
#ODOP
#OneDayOnePost
1 comments:
PLAK!
Saya belum menulis tantangan mbk Saki minggu ini :)
Post a Comment