Tuhanku, ketika seseorang datang menyapa
Aku sempat tak percaya pada kata
Adakah ia tulus ingin bersama
Ataukah akhirnya harus pergi jua? 

Tuhanku, aku membalasnya dengan ragu
Khawatir pesonanya meracuni mataku
Lewat kata yang tak bisa kubaca
Namun merasuk dalam jiwa
Tuhanku, pantaskah kuterima sanjungan
Ketika hati rapuh berkeping jadi ribuan
Seolah dia datang menyatukan perasaan
Tanpa sedetikpun menawarkan kenangan
Setapak langkah tanpa rencana
Akhirnya terayun jua
Sebait do’a dalam derasnya asa
Akhirnya terlantun jua
Segenap harap meratap
Menanti kesungguhan setiap tatap
Hingga mentari kembali tawarkan cerita
Lalu kata terurai demi satu sapa
4 comments:
Ciee... Puisi pagi-pagi
Ciee... Puisi pagi-pagi
Puisi di pagi hari
Ada khawatir, ada ingin dan tentunya ada harapan. Good.
Post a Comment