Kakak, menikah
adalah tentang memilih seorang perempuan menjadi istri, sekaligus ibu dari anak-anak
di masa depan. Menikah adalah tentang menerima seorang lelaki menjadi suami
sekaligus ayah dari anak-anak di masa depan. Tentang memilih seorang sahabat
untuk menemani perjalanan dan menjadi partner menghadapi segala macam cobaan. Tentang
dua orang yang bersepakat bekerjasama menjalankan sebuah bahtera bernama
keluarga, mengisinya dengan kebaikan demi kebaikan dan pegangan teguh terhadap
ketetapanNya. . Menikah adalah tentang menerima ketetapan terbaik dari takdir
Tuhan.
Karena itulah
kita tak bisa memilih orang yang salah. Akan berat sekali menanggung kesalahan memilih
pasangan hidup, kak. Maka jangan pernah mencoba meski hanya sekali.
Kakak, pernikahan
bukanlah semata bayang keindahan. Suatu saat seorang wanita bisa dihadapkan
pada sebuah situasi, dimana hatinya tidak bisa menahan cemburu yang
menghampiri. Wajar sekali, seorang wanita sakit hati karena tak sengaja melihat
kedekatan sang suami dengan wanita lain di luar sana. Meski beum bisa
dipastikan, apalagi dibuktikan, seperti apa hubungan mereka sebenarnya. Saat itulah,
bisa jadi seorang istri marah, ingin pergi, ingin mengakhiri pernikahan sampai
di titik ini. Tak terpikir panjang olehnya akibat keinginan yang begitu saja
menghampiri.
Jika dalam
situasi tersebut sudah ada anak, mungkinkah seorang istri sekaligus ibu
tersebut bisa melayani kehidupan anaknya sepenuh hati? Nalurinya mungkin tak ingin
meninggalkan sang anak. Tapi rasa sakit akibat luka yang tak berdarah dari
kecurigaan terhadap sang suami, bisa jadi membuatnya bersikap keras kepada sang
anak yang tak mengerti apa-apa. Percayalah, kak. Tidak semua wanita bisa
menyikapi situasi semacam ini dengan baik dan benar. Maka jangan pernah salah
memilih istri.
Akan ada pula
kondisi dimana seorang suami tidak puas dengan pengabdian sang istri. Bukankah semakin
kita mengenal dekat seseorang, semakin banyak kekurangan yang tampak di depan
mata? Demikian juga dengan kehidupan pasangan. Tentu saja, saat situasi itu
terjadi, hadir pula beberapa pilihan bagi sang suami. Ada kesempatan mengenal
wanita lain yang menurut pandangan matanya jauh lebih menarik, ada hal-hal lain
yang lebih menyita perhatian dan menjauhkannya dengan sang istri. Tak sedikit
kisah seorang suami yang tergelincir karena menuruti rasa bosan yang menghampiri.
Tapi sungguh, lelaki yang tangguh akan menghadiri majelis-majelis ilmu,
mendekatkan diri pada orang-orang yang shalih agar hatinya tetap terjaga. Itulah
kenapa seorang wanita harus memilih lelaki karena iman di hatinya, bukan karena
rupa semata.
Kak, kita
mungkin tak akan pernah siap dengan situasi demikian. Siapa yang bisa menebak
soal ujian? Demikian pula halang rintang kehidupan. Satu hal saja yang harus
kita pegang kuat-kuat, bahwa Allah tak akan menguji kita di luar kemampuan.
Ini baru soal
pribadi pasangan. Masih ada ribuan celah lain yang bisa menjadi pemicu
perselisihan antar pasangan. Soal keuangan, privasi sosial media, tugas dalam
rumah tangga, tanggung jawab bersama, pembagian waktu, sampai soal-soal sepele
tentang pola komunikasi misalnya.
Tidak, kak. Jangan berprasangka aku memintamu untuk memilih siapa. Aku tahu, engkau lelaki yang baik. Maka sewajarnya kau dapatkan wanita yang baik untuk menjadi istri dan ibu bagi anak-anakmu kelak. Seorang gadis yang mengerti bagaimana menjaga diri, memupuk iman dalam hati, menyimpan rasa percaya tanpa ragu meski selaksa. Akupun tak tahu, ehm, tepatnya belum tahu siapakah pemuda pemberani yang memiliki cukup nyali memintaku mendampinginya hingga akhir dunia.
Hanya, setelah menikah nanti kita harus siap dengan segala kemungkinan, Percayalah, ketika Allah sudah memberi keyakinan dalam memilih pasangan, maka kita tak perlu khawatir berlebihan. Cukup jalani sepenuh hati, dekatkan diri terus padaNya, biarkan Dia yang menuntun langkah kita di jalan yang benar. Insya Allah, all is well.
Ah, aku mulai
pusing. Menikah itu, semakin dipikir semakin membingungkan ternyata. Ya, karena
menikah tak cukup hanya dipikirkan. Tapi dipraktekkan. Allah… Izinkan aku menjalani
ibadah dalam rangka ittiba’ pada sunnah RasulMu. Agar hati lebih terjaga, agama
menjadi sempurna. Begitu juga denganmu, kak.
#OneDayOnePost
1 comments:
Jadi, kapan mba saki nikah? eh 😂
Post a Comment