Friday, 16 March 2018

Lelah Memberi Celah

| |

Sebuah tempat kembali, mencari kenyamanan hati. Satu tujuan yang tak bisa dipungkiri, dan selalu memberi arti.



Seperti hujan, derasnya adalah isyarat kepasrahan. Derap jatuhnya adalah melodi penuh pesan kerinduan. Genangan, menjelma sebagai tanda enggan diabaikan.

Seperti pelangi, sejenak melukis indah warna warni. Ialah jembatan, tempat bidadari turun menyapa penduduk bumi. Ialah wasilah, ksatria dan sudra tak tampak berbeda.

Kembali, lagi dan lagi. Barisan aksara menjadi saksi. Risalah hati yang tersembunyi, seolah enggan menampakkan diri.

Inikah yang disebut sejati? Pesonanya bukan rupa dan warna semata. Tapi ketulusan dan kekuatan hati yang luar biasa, menghadapi gelombang cobaan dunia.

Percayalah, Tuhan tak pernah salah memberi jalan. Kita hanya perlu sedikit bersabar dalam penantian, sebelum pertemuan menjelma sebagai mimpi dalam kenyataan.

Lalu sepi bersenandung, mengungkap cerita dalam diam yang meraja. Mungkin waktu terlalu lelah memberi ruang bagi kita. Atau kita yang terlalu lelah memberi celah?

Gambar ini adalah rekayasa semata





2 comments:

Wiwid Nurwidayati said...

Chat siapa itu?

Akhmad Muhaimin Azzet said...

Semoga pertemuan menjelma sebagai mimpi menuju kenyataan.

Post a Comment

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Search This Blog

Powered by Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©