Saturday, 26 January 2019

Dia

| |



Di suatu hari tanpa sengaja kita bertemu


Sore itu, hari dimana sebuah ujian selesai kulalui. Tak ada rencana sebelumnya. Tak ada berita tentang asamu yang membuncah begitu saja. Kita memang sudah banyak bicara. Kata demi kata yang terlanjur mengalir mungkin terlalu jujur mengungkap siapa kita. Ah, dunia kata memang kadang di luar logika.

Seketika pandanganku berbinar membaca pesanmu dalam pinta, kita harus bertemu. Benarkah? Rasanya tak percaya, tapi pesan itu nyata. Harus kusikapi bagaimana pertemuan pertama kita?

“Kamu pulang dulu, mandi ya.”

Duh, seandainya saja AC ruang perpustakaan saat itu tak terasa seperti udara yang membeku, mungkin hangat katanya mampu meluluhkan langkahku untuk segera membasuh sambil meyakinkan diri, pintanya benar nyata.

Aku yang pernah terluka kembali mengenal cinta
Hati ini kembali temukan senyum yang hilang
Semua itu karena dia

Jalanan lengang kita telusuri tanpa rencana. Bahkan tersesat membuat gelap  menertawakan kekonyolan kita malam itu. Seandainya mudah bagiku mengabaikan logika untuk mendaratkan setiap rasa yang hadir begitu saja, entah kemana sisi naluri akan pergi. Kita beruntung, rasa malu menahan kuat logika yang hampir tersesat.

Oh Tuhan, kucinta dia
Kusayang dia, rindu dia, inginkan dia
Utuhkanlah rasa cinta di hatiku
Hanya padanya
Untuk dia

Kadang aku berharap semua ini fatamorgana. Kadang aku berharap ini semua angan semata. Namun aku manusia biasa, yang jauh dari sempurna, juga menyimpan rasa. Meski tidak untuk mengungkapkan atau menuntut rasa yang sama.

Jauh waktu berjalan kita lalui bersama
Betapa di setiap hari kujatuh cinta padanya
Dicintai oleh dia 'ku merasa sempurna
Semua itu karena dia

Tidak, rasa itu bukan untuk diungkapkan begitu nyata padanya. Cukup menjadi rahasia hati yang membayang nyata. Cukup menjadi semangat dalam bait-bait doa, dalam sujud-sujud panjang di ujung malam. Semoga Tuhan ridha, lalu membuat scenario terbaik untuk kita.

Oh Tuhan, kucinta dia
Kusayang dia,…

#Belajar interpretasi lagu "Dia"-Anji

5 comments:

Annur Mardiah said...

Baru ngeuh saat baca kata di belakang tagar... Mbak Saki lagi interpretasi lagu ternyata hihi. Kayanya seru nih, Mbak interpretasi lagu kayak gini... makasih untuk tulisannya, Mbak.

Sasmitha A. Lia said...

Gek, aku penisirin.. siapakah dia???😃

Sakif said...

Sama-sama... Masih belajar, hehe

Sakif said...

Silakan penasaran dan terima gaji sudah mampir, kak Lia 😁

Vinny Martina said...

cieeee... 😃

Post a Comment

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Search This Blog

Powered by Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©