Wednesday, 23 March 2016

I (don’t) Like Medicine! -1

| |





Empat tahun yang lalu
Matahari masih terbit seperti biasa, mendung tipis bergelayut diujung langit. Mungkin hujan akan turun lagi hari ini. Ah, seperti biasa. Hujan atau panas, semua rutinitas harus tetap berjalan normal. Bangun pagi, absen pada sang pencipta, sebentar saja membaca surat cintaNya. Iya, sebentar. Karena jika terlalu lama bisa kupastikan mata ini ingin terlelap lebih dalam, kembali terbuai dalam mimpi yang belum ingin usai.

 
Jam masih menunjukkan 05.15 pagi hari. Diluar cahaya masih remang karena mentari belum sempurna menyinari, ditambah mendung yang menyelimuti. Lelah rasanya, seperti ini setiap pagi, jam 7 harus standby disekolah tempatku mengabdi. Hingga paling cepat sekitar jam 3 atau setengah 4 sore, baru bisa kembali kerumah.

Kusebut ini pengabdian, bukan pekerjaan. Remunerasi guru honorer tak sebanding dengan tenaga yang harus dikeluarkannya. Maka aku tak ingin menyebut ini bagian dari pekerjaan, meski menjadi rutinitas dalam setahun terakhir ini, mungkin masih akan terus berlanjut sampai entah kapan. Mungkin ditempat lain ada lembaga pendidikan yang mampu memberi remunerasi sesuai dengan kemampuan guru.
 Atau mereka yang dibayar oleh pemerintah untuk mengajari peserta didik dengan upah layak, bersyukurlah. Karena di daerah, pelosok desa, dan mungkin di ribuan tempat lain pelosok negeri ini masih banyak guru yang “harus” ikhlas mengabdi. Biar, biarlah ini bagian jadi tabungan akhirat. Setiap kali otakku mengusik soal “ketidakseimbangan” materi ini, aku menepisnya jauh-jauh. Mungkin ada setan yang sedang usil mengusik dan ingin mencuri sebagian keikhlasanku (biar setan saja yang salah, manusia tak perlu merasa bersalah *eh)

Setiap pagi menghadapi anak-anak bangsa yang lucu, menggemasan, penuh rasa ingin tahu, membuat penasaran, sudah menjadi bagian dari kebahagiaan yang tak mampu kulukiskan. Belum kenakalan mereka yang tak jarang menguras emosi, taktik menguasai, trik untuk membujuk hati, adalah bagian dari seni dalam proses pengajaran. Apalagi aku harus meng-handle anak kelas 1 yang baru saja lulus TK dan perlu adaptasi ekstra dengan lingkungan sekolah dasar yang jelas berbeda. 

Transformasi itu tak pernah mudah, meski tidak selalu sulit. Tapi yang jelas, butuh tenaga dan pikiran ekstra agar mereka tak salah persepsi saat mengekspresikan diri. Tenaga dan pikiran yang lebih banyak dari mengajar kelas diatasnya, tentu saja.

Rasa lelah setelah seharian bergulat dengan rutinitas disekolah, belum usai karena masih ada kewajiban menyiapkan rencana pembelajaran untuk esok hari. Tanggung jawab sebagai koordinator pengajar Al-Qur’an juga menuntut perhatian. Sementara itu, janji untuk menemani belajar anak tetangga juga tak bisa dihindari. Sekitar jam 8.30-9.00 malam, biasanya semua rutinitas itu baru bisa diselesaikan. Rasa lelah tak tertahan. Masih ada rasa ingin menulis, menumpahkan segala rasa yang terpendam, ingin merajut benang, menjahit pakaian, dan banyak hobi lain yang terabaikan. Masih ingin kutuangkan semua emosi, kurangkai mimpi dan program peningkatan diri. Masih ingin meluangkan waktu untuk memanjakan diri. Melepas penat yang menghampiri. Masih banyak yang ingin kulakukan. Tapi apalah daya, tak sanggup rasanya.

Senin pagi hingga jum’at malam, begitulah rutinitasnya. Sakit ringan yang kadang kurasakan, harus pula terabaikan. Minum jamu, vitamin, kadang butuh sentuhan tangan umi untuk mengurangi sakit yang menghampiri. Selebihnya, semua harus berjalan seperti biasa. Rasa sakit yang kurasakan akhir-akhir ini seperti sedikit nyeri didada sebelah kiri, harus pula kuanggap biasa. Karena sebentar kemudian hilang begitu saja.

Dan hari itu, masih pagi dan cukup waktu untuk membersihkan halaman depan sebelum rumah kembali harus kutinggalkan. Baru separuh jalan menyapu, rasa nyeri itu datang lagi. Ah mungkin sebentar lagi pergi, pikirku. Tapi kenapa nafas terasa lebih berat? Tanganku perlahan menjadi terasa lebih dingin. Kepala sedikit melayang. Ah, ini tak akan baik jika kuteruskan.
Lanjutkan besok ya.... insya Allah ^^

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Search This Blog

Powered by Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©