Tuesday, 3 May 2016

Surat Buat Hasna 5

| |




Cinta itu cahaya sanubari
Kurniaan Tuhan, fitrah insani..
Dan dimana terciptanya cinta...
Disitu rindu bermula..


Cinta itu tiada meminta
Tetapi memberi sepenuh rela...
Rasa bahagia, biarpun sengsara
Berkorban segala-gala...
....

Lagu berjudul “kerana cinta” yang dilantunkan Mestica mengawali pagiku. Menerobos ruang hati, melambungkan mimpi. Mungkin karena aku masih sendiri.

Aku pulang ke kota santri. Bukan dalam rangka liburan, hanya saja karena umi bilang kangen, dan kebetulan ada waktu luang. Memang sudah tiga bulan ini aku meninggalkan rumah ke perantauan untuk meneruskan studi. Kalau kemarin waktu aku masih dirumah umi biasa bercerita apa saja, kapan saja. Sekarang, kalau kangen umi hanya bisa kirim sms atau telepon. Itupun ngga semuanya bisa diceritakan. Kalau sekarang umi bilang kangen, itu artinya “sangat kangen”. Jadi, aku harus pulang.

“Bisa seharian umi ga ngapa-ngapain kalau ngobrol sama kamu terus. Ngga ada habisnya cerita....” Begitu kata umi di telepon. Memang aku satu-satunya anak perempuan umi, jadi anak sekaligus teman buat beliau. Karakter ayah bukan sosok yang biasa menampung semua cerita, jadi wajar jika umi lebih merasa nyaman bersama anaknya

Umi sudah sibuk di dapur, menyiapkan sarapan saat aku bangun. Maklum kalau liburan begini, umi tidak akan membangunkanku. Mungkin karena beliau pikir kemarin masih capek dijalan. Dan selesai shubuh, aku bebas meneruskan pengembaraan di pulau mimpi. Ngga sengaja sih, tilawah sebentar tadi menghanyutkan pelupuk mata, suasana pagi yang dingin menerobos lewat jendela meredupkan pandangan dan membuatku nyaman. Bangun-bangun, jarum di jam dinding sudah menujuk pukul enam!

Aku terkesiap, melipat mukena dan merapikan kamar. Menyalakan musik agar lebih bersemangat. Eh, malah kebawa liriknya..

Masih malas beranjak keluar kamar meski semua sudah rapi. Aku memilih duduk di depan meja rias dan menyalakan mobile data. Semua pesan baru masuk beberapa menit kemudian. Tak ada yang menarik.

Tapi saat membuka FB, aku jadi teringat pada kakak. Sudah lama, sekitar seminggu yang lalu terakhir dia balas chat. Yang kupikir dia marah karena tak balas beberapa kali kutanya kabar, ternyata memang dia sedang sibuk.

Maaf dek, aku masih di Kalimantan ini. Mungkin beberapa hari lagi pulang.

Hanya itu.

Mungkin sekarang dia sudah pulang? Itu berarti, kami berada di kota yang sama. tapi masalahnya, sekarang dia sedang offline. Lalu bagaimana aku bisa tahu? Nomornya saja aku tak punya.

Eh, sebantar.

Nomor?

Ingatanku berputar. Sepertinya dia pernah memberiku nomor HP-nya. Kucoba mencari, di contact list ngga ada. Berarti belum kusimpan. Lalu? Tak kurang akal, mungkin masih ada di riwayat chat. Kucoba scroll up semua chatnya sejak beberapa bulan lalu. Ketemu!

Hatiku melonjak girang. 


#ODOP
3 Mei 2016 

Lanjut ke Surat Buat Hasna 6

1 comments:

Dewie dean said...

Adek tambah baper kebawa lirik lagu

Post a Comment

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Search This Blog

Powered by Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©