Aku menunggu
Apakah kau pikir, aku jemu?
Tentu!
Menunggu kamu merindu
Lalu datang padaku
Dalam mimpi semu
Sedetik kemudian aku meracau
Bahwa nyata, aku tak mengenalmu
Siapa?
Alam tak henti mengingatkan.
Belum saatnya aku tahu
Tidak, aku tidak merasa jemu
Tak perlu meragu
Kau akan datang tepat waktu
Sesuai ketetapan Tuhanmu
Lalu biarkan aku merindu
Merenda waktu bersama merah, biru
dan ungu
Aku menikam setiap detik yang
berlalu
Dengan pena, jarum, atau petikan api
dalam goresan ilmu
Aku tak perlu meragu
Kau akan datang tepat waktu
GK, 8 Agustus 2016
3 comments:
Merindu itu lebih sering membahagiakan kok
Masa iya mbak Wid? Kl rindu ama manusia, aku malah kesiksa. *eh.. hahahha. Kak saki lagi merindu?
Iya bunda.... Rindu yang membiru
#eh
Post a Comment