Friday, 7 October 2016

Cokelat Dini Hari

| |





11.38 p.m


Hah? Ini sudah ganti hari belum ya? Oh, otakku loading sejenak. Menggeliat, lalu menyadari bahwa laptop masih belum shut down. Oh Allah... iya, aku tadi ketiduran. Atau tepatnya memang sudah niat tidur karena sempat menarik selimut? Ah untung saja udara malam ini tak seberapa dingin.

Segera kuperiksa laptop, apa yang sedang kukerjakan tadi? Oh, resume chapter 2 dari buku Financial Statement Analysisis, A Practioner’s Guide. Iya, tugas untuk besok pagi masih belum usai. Padahal sudah kucoba mengerjakan sejak beberapa hari yang lalu, oh lemotnya aku...hiks. jendela lain yang masih terbuka adalah browser. What?? Tetheringku belum mati!! Waduh, padahal seingatku sebelum tdur baru sekitar jam sembilan tadi, ini sudah hampir tengah malam. Oh, mau posting di blog malah ketiduran..

Baik, kuselesaikan dulu postingan blog. Setelah itu matikan tethering hotspot, ngechas HP yang sudah sekarat, lalu? Tidur lagi! Tanpa sempat mematikan laptop. 

Ah, sebentar saja, pikirku nakal.

01.38 a.m

Hmm, sudah pagi rupanya. Antara ngantuk dan kepikiran tugas. Aku iseng membuka chat WA yang sudah ratusan, ah biasa... orang-orang di group memang ngga kenal siang malam. Seolah mereka ngga punya jam tidur ya?  Hihi... mungkin jam istirahat mereka berbeda dan beberapa bertemu di saat yang sama, jadilah obrolan di group seolah ngga ada matinya. Sempat berfikir untuk...tidur lagi? Enak kali ya, sudah dini hari dan udara semakin dingin menembus kulit. Untung ngga dilengkapi dengan suara lirih memanggil dari kebun belakang rumah, huaaa...

Ah tidak, it’s impossible. I am brave enough. Haha

Tiba-tiba ponselku berdering... panggilan? Jam segini? Tapi kuangkat juga.

“Assalamu’alaikum...” Ujarnya

“Wa’alaikumsalam...” Jawabku dengan malas, tentu saja. Masih ingin tidur.

“What are you doing? Are you sleepng?”  pliss...ini din hari, batinku!

“Eh-emm...” jawabku singkat

“Oh, you are sleeping all time. Ok sleep well. Bye.. Assalamu’alaikum”

“Wa’alaikumsalam...” Jawabku tanpa pikir panjang. Eh?

Ehm, anggap saja secret admirer. Haha... aku sedang tak ingin beradu kata dengan siapapun sekarang. Mau tidur lagi? Ah nanggung, itu tugas nasibnya gimana? Hmm...

Baiklah, bangun!!

Kuteguhkan hati menuju kamar kecil sekaligus ambil wudhu. Lalu shalat dan memohon restu pada semesta untuk menjalani hari terbaik nanti. Selesai shalat, jujur masih ingin tidur lagi. Tapi? Pliss, kuenyahkan jauh-jauh pikiran itu, lalu melangkah ke dapur yang memang hanya di ruang sebelah.

Iya, aku ingat kemarin sudah beli coklat aren merek “Mbah Uti”. Sudah pernah nyoba? Aku belum.  Jadi kuambil gunting untuk membuka, dan menyeduhnya segelas. Tanpa takaran, ku kira-kira saja seperti membuat susu bubuk. Mungkin sekitar 2 sendok makan. Coklat bubuk ini diproses dengan standar internasional dan sudah mengandung gula. Sementara aku tidak suka terlalu manis, juga tidak ingin erasa hambar di lidah. Untuk gelas ukuran sekitar 250 ml, kukira cukup manis dengan dua sendok makan. Dan perkiraanku tidak meleset, kuicip sedikit, manisnya pas.

Cokelatnya terasa nikmat, ada pahit khas coklat, manis khas gula aren yang meresap, melingkupi seluruh indra perasa. Hangat yang menjalar perlahan membagkitkan semangat. Ahhh.. nikmat...

A cup of hot chocolate

Teman paling tepat saat dini hari, menemani tugasku disini, mengabdi sebagai mahasiswa yang sedang berjuang sendiri, di kamar ini.

Coklat aren ini bisa dinikmati dalam keadaan panas maupun dingin, jadi lain waktu, aku ingin coba pakai es, yang jelas ngga dini hari lagi. Hehe

Eh, ada yang mau juga? sini, nitip sama aku ngga papa... jangan lupa plus uang bensin ya? haha
 
02. 35 a.m

Alhamdulillah, selesai sudah tugasnya. Lalu kusempatkan membuat catatan kecil ini.

Sampai jumpa lagi di alam mimpi.

#Loh?


@OneDayOnePost
@JustWriting
@EnjoyDay
#HotChocolate

6 comments:

Dewie dean said...

Gambarnya ngiklan. Dibayar piro kak?

Ciani Limaran said...

Semangat kak kifaaa....

Eh, sapa tuh yg nelpon?

Sakif said...

Dibayar pakai cinta dalam.segelas cokelat. Wkwkkwkw

Sakif said...

Secret admirer :-p

Lisa Lestari said...

aku juga kepo, siapa yg telfon?

MS Wijaya said...

wah yang nelpon pake bahasa ingris pulakk

Post a Comment

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Search This Blog

Powered by Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©