11.38 p.m
Hah? Ini sudah ganti hari
belum ya? Oh, otakku loading sejenak. Menggeliat, lalu menyadari bahwa laptop
masih belum shut down. Oh Allah...
iya, aku tadi ketiduran. Atau tepatnya memang sudah niat tidur karena sempat
menarik selimut? Ah untung saja udara malam ini tak seberapa dingin.
Segera kuperiksa laptop,
apa yang sedang kukerjakan tadi? Oh, resume chapter 2 dari buku Financial Statement Analysisis, A Practioner’s
Guide. Iya, tugas untuk besok pagi masih belum usai. Padahal sudah kucoba
mengerjakan sejak beberapa hari yang lalu, oh lemotnya aku...hiks. jendela lain
yang masih terbuka adalah browser. What?? Tetheringku belum mati!! Waduh,
padahal seingatku sebelum tdur baru sekitar jam sembilan tadi, ini sudah hampir
tengah malam. Oh, mau posting di blog malah ketiduran..
Baik, kuselesaikan dulu
postingan blog. Setelah itu matikan tethering hotspot, ngechas HP yang sudah
sekarat, lalu? Tidur lagi! Tanpa sempat mematikan laptop.
Ah, sebentar saja,
pikirku nakal.
01.38 a.m
Hmm, sudah pagi rupanya. Antara
ngantuk dan kepikiran tugas. Aku iseng membuka chat WA yang sudah ratusan, ah
biasa... orang-orang di group memang ngga kenal siang malam. Seolah mereka ngga
punya jam tidur ya? Hihi... mungkin jam
istirahat mereka berbeda dan beberapa bertemu di saat yang sama, jadilah
obrolan di group seolah ngga ada matinya. Sempat berfikir untuk...tidur lagi? Enak
kali ya, sudah dini hari dan udara semakin dingin menembus kulit. Untung ngga
dilengkapi dengan suara lirih memanggil dari kebun belakang rumah, huaaa...
Ah tidak, it’s impossible. I
am brave enough. Haha
Tiba-tiba ponselku
berdering... panggilan? Jam segini? Tapi kuangkat juga.
“Assalamu’alaikum...”
Ujarnya
“Wa’alaikumsalam...”
Jawabku dengan malas, tentu saja. Masih ingin tidur.
“What are you doing? Are you
sleepng?” pliss...ini din hari, batinku!
“Eh-emm...” jawabku singkat
“Oh, you are sleeping all
time. Ok sleep well. Bye.. Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumsalam...”
Jawabku tanpa pikir panjang. Eh?
Ehm, anggap saja secret
admirer. Haha... aku sedang tak ingin beradu kata dengan siapapun sekarang. Mau
tidur lagi? Ah nanggung, itu tugas nasibnya gimana? Hmm...
Baiklah, bangun!!
Kuteguhkan hati menuju
kamar kecil sekaligus ambil wudhu. Lalu shalat dan memohon restu pada semesta
untuk menjalani hari terbaik nanti. Selesai shalat, jujur masih ingin tidur
lagi. Tapi? Pliss, kuenyahkan jauh-jauh pikiran itu, lalu melangkah ke dapur
yang memang hanya di ruang sebelah.
Iya, aku ingat kemarin
sudah beli coklat aren merek “Mbah Uti”. Sudah pernah nyoba? Aku belum. Jadi kuambil gunting untuk membuka, dan
menyeduhnya segelas. Tanpa takaran, ku kira-kira saja seperti membuat susu
bubuk. Mungkin sekitar 2 sendok makan. Coklat bubuk ini diproses dengan standar
internasional dan sudah mengandung gula. Sementara aku tidak suka terlalu
manis, juga tidak ingin erasa hambar di lidah. Untuk gelas ukuran sekitar 250
ml, kukira cukup manis dengan dua sendok makan. Dan perkiraanku tidak meleset,
kuicip sedikit, manisnya pas.
Cokelatnya terasa nikmat,
ada pahit khas coklat, manis khas gula aren yang meresap, melingkupi seluruh
indra perasa. Hangat yang menjalar perlahan membagkitkan semangat. Ahhh..
nikmat...
A cup of hot chocolate
Teman paling tepat saat
dini hari, menemani tugasku disini, mengabdi sebagai mahasiswa yang sedang
berjuang sendiri, di kamar ini.
Coklat aren ini bisa
dinikmati dalam keadaan panas maupun dingin, jadi lain waktu, aku ingin coba
pakai es, yang jelas ngga dini hari lagi. Hehe
Eh, ada yang mau juga? sini, nitip sama aku ngga papa... jangan lupa plus uang bensin ya? haha
02. 35 a.m
Alhamdulillah, selesai
sudah tugasnya. Lalu kusempatkan membuat catatan kecil ini.
Sampai jumpa lagi di alam
mimpi.
#Loh?
@OneDayOnePost
@JustWriting
@EnjoyDay
#HotChocolate
6 comments:
Gambarnya ngiklan. Dibayar piro kak?
Semangat kak kifaaa....
Eh, sapa tuh yg nelpon?
Dibayar pakai cinta dalam.segelas cokelat. Wkwkkwkw
Secret admirer :-p
aku juga kepo, siapa yg telfon?
wah yang nelpon pake bahasa ingris pulakk
Post a Comment