Pernahkah
kau melihat bunga-bunga bermekaran di taman? Lalu disekitarnya puluhan bahkan
ratusan kupu terbang disekitarnya. Dan kini, kau tahu.. tidak hanya ratusan,
tapi ribuan kupu serasa terbang berkeliaran dalam perutku. Seru, geli,
membuncahkan sesuatu yang membuat perasaanku melambung, tinggi, terbang, begitu
jauh. Mungkin ribuan kupu itu menerbangkanku, oh, atau sekedar perasaanku saja?
Aku bisa
melihat warna warni indah kehidupan mewarnai setiap langkah. Gemerlap lampu
taman dan gedung yang tinggi menjulang seolah mengajakku menari riang. Sejenak
aku terpaku dan tak mampu berjalan. Mata mengerjap tanpa dapat dikendalikan.
Namun kau tau, perasaanku melambung tanpa beban. Begitu ringan dan sangat
mengagumkan.
Aku tak
lagi peduli pada apa kata orang.
Aku tak
peduli lagi pada teriakan.
Bahkan aku
tak mendengar peringatan.
Aku hanya
ingin merasa seperti ini, sebentar saja. Ah tidak, mungkin selamanya.
Bisakah?
Ah, mana mungkin
dilamar oleh orang yang memang diam-diam mengisi hati seperti ini terjadi
setiap hari.
Dan
ajaibnya, semua tiba-tiba hilang, tanpa beban. Seolah semua itu mimpi, dan aku
kembali menjejak bumi. Tapi tidak, aku masih terjaga di sini. Di depan layar
dua belas inchi. Tapi tidak dengan perasaan, ribuan kupu itu masih saja
terbang, memenuhi rongga perut, bahkan dada. Perasaanku masih membuncah.
Ya Tuhan....
Tak perlu
waktu lama, hanya beberapa menit kemudian, dunia terasa terbalik. Bagaimana jika
semua itu halusiasi semata? Bagaimana jika apa yang kurasakan itu sebatas
imanjinasi saja? Ah, mungkin kau tau, atau pernah merasakan? Tidak, jangan. Mungkin
setidaknya, kau bisa membayangkan, bagaimana jika seseorang tiba-tiba memiliki
sayap. Tentu saja ia bahagia, sangat bahagia. Namun saat ia mencoba terbang dan
melayang di ketinggian, sayapnya menghilang. Gravitasi bereaksi sesuai hukum
bumi. Dan kau tahu, orang itu pasti jatuh berdebum jatuh, sakit! Atau bahkan
bisa jadi, tubuhnya hancur tanpa bisa di kenali.
Apa yang
kau rasakan jika seandainya orang tadi jatuh di hadapanmu? Tentu saja darah
berceceran, mungkin mengenai tubuh dan pakaianmu. Anggota tubuh tak utuh lagi,
dan jelas, ngeri!
Kawan, ini
“hanya” tulisan. Kau tahu, tulisan itu tampak sederhana, namun hasilnya luar
biasa. Ia bisa menjelma jadi motivator hebat, pedalang profesional, penyair
kelas dunia, atau bahkan mutiara di dasar lautan.
Tulisan,
hanya rangkaian kata dari 28 huruf ditambah 10 tanda baca. Namun bisa
menggerakkan dunia, membuat kita tertawa, menangis, bahagia, bahkan sedih tak
terkira. Ajaib bukan?
Tulisan,
adalah satu dari sebagian cara lain untuk mendefinisikan perasaan.
Apa yang
kau tuliskan, bukan sekedar simbol keabadian. Ia adalah keramaian dalam sepi
suasana, warna dalam putih cuaca, atau hujan di ujung senja yang berwrna merah
saga. Ia bisa mengecam, memaki, bahkan memuji, sesuai apa yang sedang atau
ingin dirasakan oleh penulisnya. Tulisan, adalah salah satu cara mendefinisikan
perasaan.
Maka menulislah,
agar orang pahami maksud hatimu. Menulislah, agar rindu tak serupa luka yang
membiru. Menulislah, agar perasaan tahu kemana harus sandarkan beban.
@OneDayOnePost
#Menulis
4 comments:
Menulislah, agar tak berutang ODOP, eh :)
hahaha..de cili ki
hahaha..de cili ki
Menulislah, agar rindu tak serupa luka yang membiru
jadi gimana gitu perasaanku..hiks hiks
Post a Comment