Friday, 14 October 2016

Kirab Pedagang Pasar Tradisional

| |





Kamis, 13 Oktober 2016 kemarin acara kirab pedagang dilaksanakan di Pasar Bringharjo. Para peserta  kirab (arak-arakan) berkumpul di sebelah pasar Bringharjo sekitar waktu dhuhur. Apa tujuan kirab ini? 

Sudah bukan berita baru lagi bahwa kota besar diserbu oleh arus kapitalisasi ekonomi. Akibatnya, banyak sekali mall baru bermunculan, sebagai simbol dari pasar modern. Sementara itu, pemerintah tetap berusaha menggiatkan pasar tradisional dengan berbagai cara seperti menjaga kebersihan pasar tradisional, sehingga para pengunjung merasa nyaman.

Acara kirab pedagang ini dilaksanakan untuk menguatkan posisi pasar tradisional di tengah arus modernisasi lingkungan. Dengan diikuti oleh para pedagang yang berasal dari 31 pasar tradisional di sekitar kota Yogyakarta. Para peserta adalah para pedagang yang berpakaian warna warni sesuai tema pilihan.

Kirab pedagang dilaksanakan berdekaan dengan peringatan hari jadi kota Yogyakarta ke 260, menambah semarak perayaan dan bulan bahasa di kota wisata ini. Acara kirab dimulai dari sebelah selatan pasar bringharjo menuju ke  barat, masuk jalan A. Yani (Jalan Malioboro) lalu belok kiri menuju titik 0 kilo meter atau perempatan kantor pos besar. Setelah itu menuju ke barat  sampai pertigaan dan acara berakhir di Pasar Ngasem. Arak-arakan diramaikan oleh berbagai gunungan, diantaranya sayuran, makanan, barang pecah belah, tas, sepatu, pakaian, dan sebagainya.

Walaupun diguyur hujan deras ketika pelaksanaan kirab, tidak ada peserta yang mengundurkan diri untuk menghindari hujan. Semua tetap semangat hingga acara ini selesai. Apalagi kirab ini juga dikawal oleh prajurit keraton dan para abdi dalem. Warga yang menunggu sejak pagi juga tetap semangat mengikuti acara ini hingga usai. Sampai di titik finish, berbagai macam gunungan yang diarak boleh diambil secara gratis oleh warga. Tak ayal, warga banyak berebut untuk mendapatkan berbagai benda yang memang “disedekahkan” oleh para pedagang.

Acara semacam ini dilaksanakans etiap setahun sekali untuk mempererat persaudaraan antar pedagang di kota Yogyakarta sekaligus menunjukkan pada masyarakat dan dunia bahwa perdagangan di asar tradisional tetap eksis di tengah masyarakat yang semakin modern.

Apakah anda tertarik mengikuti acara ini tahun depan? Siapa tahu bisa dapat tas, baju batik, sayuran, buah-buahan, atau bahkan pakaian dalam. Mumpung gratis. 


#Eh
#ONeDayOnePost

3 comments:

Lisa Lestari said...

Ikut acara tersebut de saki?

Suparto Parto said...

Reportase bagus sekali. Siip Mbak....

Anonymous said...

maaf ya,ini mau cerita sedikit masalah pribadi waktu aq diluar negeri,dulu di sana aq kerja selama 3tahun jadi buruh pabrik,tapi hasil kerja ku disana cuma untuk membantu orang tua untuk melunasi hutang piutangnya belum ada untuk bikin usaha dikampung,aq usaha cari di internet cari jalan keluar permasalahanq dan tanya2 orang pintar yaitu paranormal ternyatah aq temukan atas nama ky songo dgn no. beliu0852,1751,9919 aq beranikan diri telpon beliau dan cerita kisahq dan beliau orangnya ramah dan dia berikan petunjuk jalan permasalahanq degan jalan islam,berkat bantuan ky songo sekaran aq udah bisa ada usaha kecilan,biarpun cuma melaksanakan kewajiban untuk berikan beliau pembeli perlengkapan ritual itu tak seberapa,dibanding hasilnya sekaran memuaskan,cuma sekali mengeluarkan uang sekaran aq udah lega dan membantu orang tua juga,atau anda mau mengenal beliau lebih lengkap lihat di www.paranormal-kisongo.blogspot.com.pesan aq bagi anda semua anda harus yakin dan percaya adanya dunia gaib,terima kasih,wassalam

Post a Comment

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Search This Blog

Powered by Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©