Alhamdulillah,
meski semalam diwarnai banyak telepon dan panggilan tidak terjawab, aku masih
bisa shalat shubuh tanpa terlambat. Momen pergantian tahun bagiku tidak jauh
berbeda dengan pergantian hari, pergantian bulan,juga pergantian ... isi hati.
#Ops, maksudku suasana hati yang memang cenderung berubah setiap hari, bahkan
setiap saat.
Pagi yang redup
mengawali tahun 2017 di sini. Namun itu sama sekali tidak mengurangi semangat
hari ini. Aku sudah menyusun banyak sekali rencana. Mau tahu apa aja? Nanti ya,
kita bahas dulu evaluasi tahun kemarin. Siang sedikit, mentari sudah cerah
kembali. Langit biru kembali menghiasi hari ini, indah sekali.
Tahun 2016 yang
baru saja berlalu, menyisakan banyak sekali lembaran cerita. Diantaranya, tahun
itulah aku berhasil memulai untuk menulis. Ya, kalau dulu menulis itu hanya
jadi angan semu, di 2016 aku berhasil mewujudkannya meski baru muncul di blog,
status, atau coretan yang masih menumpuk dalam file. Ternyata berhasil
melakukan apa yang terlintas dalam angan itu, menyenangkan.
Aku senang,
ketika ada yang berkenan membaca tulisanku dan mengambil manfaat dari sana. Meski
belum satupun dipublikasi dalam bentuk buku, tidak masalah. Aku tidak menyesal
sudah memulai menulis, dan akan terus menulis. Semoga tahun ini bisa terbit
dalam bentuk buku. Maka hari ini, aku ingin berterima kasih sekaligus minta
maaf, untuk semua khilaf.
Setahun
berlalu, sekali lagi. Aku ingin mengucapkan terima kasih berlimpah ruah buat
teman-teman KPS ’15 UIN Suka yang paling banyak menemani hari-hariku di dalam
kelas. Belajar bersama kalian selalu menyenangkan, meski kadang juga
menjengkelkan. Apalagi kalau dosen bilang ada aliran kebatinan, rasanya pengen
mancing ide di kepala kalian satu persatu agar kelas kita ramai diskusi. Tapi
kemudian aku ikut diam, menikmati layar 12” di depan mata dan asik merangkai
kata dalam baris-baris cerita.
Bertemu kalian,
adalah salah satu anugerah dalam hidup. Semua layak disebut saudara.
Masing-masing dari kita punya sifat baik juga cela. Tidak ada yang sempurna,
namun cukup istimewa. Sebentar lagi Mba Zuhro menikah tanggal 5 Januari, Mba
Ulfa tanggal 6 Februari, semoga kalian temui pernikahan yang penuh berkah dunia
dan akhirat. Kak Sumi dan Pak Irwan mungkin harus kembali ke Ternate, semoga kalian
sukses sampai kita punya kesempatan ketemu lagi. Uyun, Mas Rama, Kak Echy, Mas
Muhajir, akan kembali ke Lombokkah? Atau ada diantara kalian yang ingin menetap
jadi orang jawa? Ah, apapun pilihan kalian semoga itu yang terbaik. Nia, masih
tinggal di Klaten kan? Ngga terlalu jauh dari Jogja kalau kangen. Hehe... Kak
Fitri, Mas Fakhri mau balik ke Bone? Suatu saat aku akan rindu jalan-jalan bareng
kalian. Kak Ima, jadi ke LN? Yuk barengan aja ya? Hehe... Umm... siapa lagi
belum kusebut?
Mas Agil, mau
menetap di Surabaya atau di Jogja aja? Prospek bisnis di sini lumayan juga loh,
haha. Pak Khutub sang ketua kelas sejati, semoga sukses dan cepet lanjut S3nya,
salut! Kak Rani, haruskah kau kembali ke mana? Lampung atau Bengkulu? Aku masih
merasa kekurangan moment bersamamu sampai belum hafal di mana orang tuamu
tinggal, hiks. Riza, Mau pulang ke Brebes atau menetap di Jogja? Atau mau ikut
pulang ke Bima? Hehe, do’a kami menyertai loh ....
Faris,
perjalanan dari rumah ke kampus tidak terlalu jauh. Mari kita bersemangat
bersama menyelesaikan studi ini. Chayyoo...
Kak Iman, sepertinya sudah ngga sabar banget menemani dede Aisyah tumbuh
sebagai gadis kecil nan menggemaskan ya? Semoga sukses selalu semuanya.
Aku suka
melihat cara kalian bercanda, menikmati setiap gelak tawa dan pembulliyan yang
kadang berlangsung di kelas maupun group WA. Kalian, kita semua adalah aset
masa sekarang dan masa depan. Setiap ilmu yang sudah kita terima memiliki
tanggung jawab akademik yang harus kita bagi seluas mungkin. Tentu saja, proses
belajar kita tidak bisa berhenti di sini. Tetap semangat, kawan. Sukses menanti
kita disetiap fase perjalanan. Kita wisuda bareng, yuk? Hehehe... Sekali lagi
mengukir kebersamaan yang indah.
Selanjutnya
untuk teman-teman ODOP, yang meski pertemuan kita berawal di dunia maya, hanya
beberapa yang sudah kutemui batang hidungnya di alam nyata, aku sungguh-sungguh
menyayangi kalian layaknya saudara yang lama tak bersua. Menemukan kalian dalam
keseharian adalah salah satu bagian terindah sepanjang 2016. Lewat kalian, aku
berhasil memupuk sedikit demi sedikit semangat untuk terus menulis. Beberapa
diantaranya menjadi lebih dekat, bertemu Awie dalam komunitas ini seperti
menemukan mutiara hitam dari dasar lautan (Eh?). Persaudaraan yang terjalin
tanpa rencana, namun tak pernah cukup alasan untuk dipisahkan. Aku menyayangi
kalian karena Allah.
Teman-teman Gen
HW ’06, apa kabar resolusi 2016? Aku siap berada di urutan berapapunlah. Karena
sejak awal tidak memasang target nominal kesuksesan. Haha... Sayang, 2016 ini
harus berlalu tanpa satupun pertemuan. Mungkin kalian lupa, atau memang sudah
tidak cukup bermakna? Setiap kali ingat kalian, aku jadi ingin menyelesaikan
tulisan berjudul “menyemai kenangan” yang baru sampai part 7 itu. Nanti ya,
tunggu saja kelanjutan ceritanya, cerita kita. Adalakanya menulis kembali apa
yang sudah kita lalui bersama memupus rindu yang memenuhi ruang dada. Aku
yakin, meski jauh kalian masih menyayangiku layaknya dahulu. Hanya satu
pintaku, ingin bertemu kalian dalam kesempatan yang jauh lebih baik dari
sebelumnya, personil lengkap. Dah itu aja.
Terima kasih
paling spesial tak terhingga, tentu saja harus kuhaturkan segenap hati dan
jiwa, kepada Allah yang Maha Esa. Karena hanya dengan kehendakNyalah tahun 2016
dapat kulalui tanpa kendala berarti. Tahun yang membuatku rajin menulis, mengerjakan
tugas, jalan-jalan ke banyak tempat, mendaki, pantai, bukit, camping, renang, memasak,
dan sebagainya. Semua menyenangkan, bagiku. Rasa sesal karena masih ada
beberapa rencana yang belum terealisasi membuatku sadar, bahwa jiwa dan tubuh
ini hanyalah manusia biasa yang bisa berusaha, namun tak pernah kuasa
menentukan hasilnya. Ah, semoga selalu ada kesempatan untuk melakukan yang
lebih baik lagi dan lagi.
Aku siap
menghadapi tahun ini dengan segenap rencana yang sudah kurangkai jauh-jauh
hari. Tidak banyak daftar keinginan tahun ini. Aku hanya ingin wisuda bulan di
bulan ke empat, bertemu belahan jiwa sekitar dua bulan sebelumnya, menikah
sebelum wisuda, menerbitkan buku lewat penerbit mayor, dan jalan-jalan keliling
dunia. Tampaknya mustahil ya? Secara, proposal tesis saja belum Acc, calon
suami belum tampak batang hidungnya, dan naskah dalam file masih setia
menantiku menjamah dan merombaknya habis.
But there is no impossible when we try and
take the chance.
Percaya saja,
jalani sepenuh jiwa. Nikmati setiap prosesnya dan teguhkan hati untuk selalu
melaksanakan rencana. Keajaiban itu pasti ada, aku ingin membuktikannya.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Kalau ngga
terealisasi juga, bagaimana? Yakinlah, Allah punya rencana yang jauh lebih baik
dari rencanaku.
Selamat datang
2017 ^_^
#OneDayOnePost
2 comments:
Selamat datang 2017
Semoga semua rencana kakak di kabulkan Aamiin Allahumma Aamiin..
Post a Comment