Demi Janji
Ya, karena kemarin sudah berjanji untuk melanjutkan liputan
selama mengikuti public lecture Dr. Zakir Naik, hari ini akan kutunaikan
janjiku. Mengulas kembali sesi tanya jawab, adalah membahas tentang konsekwensi
sebuah janji.
Dalam sesi tanya jawab ini, ada puluhan orang mengacungkan
tangan hendak bertanya. Namun Dr. Zakir Naik memprioritaskan saudara kita non
muslim untuk bertanya. Beliau bilang, untuk mereka tidak perlu mendaftar online
atau minta persetujuan panitia, langsung saja datang jika ada yang ingin
didiskusikan dengan beliau. Pasti dengan senang hati akan ditanggapi. Jadi,
sesi tanya jawab ini akhirnya dapat menampung lima penanya yang semuanya non
muslim. Sedangkan untuk semua penanya yang jelas muslim, tidak ada kesempatan
karena dhuhur sudah lama berlalu saat beliau selesai dengan lima penanya non
muslim.
Masih penasaran?
Baik, kelima penanya ini ada seorang lelaki dan empat
wanita. Kita mulai dari yang pertama. Beliau seorang wanita kristiani yang mengakui
kedamaian dalam islam. Beliau masih belum siap menyatakan diri masuk islam, bertanya
tentang apa konsekwensi setelah masuk islam, apakah boleh menyembunyikan diri
dari orang-orang dekatnya setelah masuk islam?
Kedua, adalah seorang lelaki yang lingkungannya banyak orang
muslim, namun dia merasa bahwa dirinya atheis. Pertanyaannya adalah yang
pertama, kenapa seorang muslim tidak boleh memilih pemimpin non islam dan
mengapa setelah manusia mendapat banyak ujian di dunia, Tuhan tetap
menghukumnya masuk neraka? Bukankah ini tidak adil? Jika demikian adanya, maka
tidak perlu bersusah payah berbua baik di dunia, toh akhirnya akan masuk neraka
juga?
Ketiga, adalah seorang wanita yang sudah menikah, punya anak
dan sudah dua bulan ini melakukan shalat. Namun belum mendeklarasikan
syahadatnya, beliau butuh waktu yang tepat untuk menyatakan keislamannya di
depan orang-orang dekat. Apakah
dibenarkan sikap demikian?
Penanya keempat, kembali seorang wanita yang memiliki kakak
perempuan muallaf. Orang tua mereka marah dengan keislaman kakaknya. Namun dia
mulai tertarik dengan kebenaran Islam dan ingin meyakininya. Masalahnya adalah,
dia tidak ingin menyakiti orang tuanya dan mencari waktu yang tepat untuk masuk
Islam. Dia bertanya apakah dalam Islam memperbolehkan pengikutnya untuk
menjauhi orang tua yang non Islam? Atau bagaimana seharusnya seorang muslim
bersikap terhadap orang tua yang beda keyakinan?
Penanya kelima, adalah seorang seorang muslimah muallaf yang
memeluk islam diam-diam. Orang tuanya kristiani yang taat. Dia bisa menutup
aurat, melakukan ibadah, semuanya di dalam rumah tanpa sepengetahuan orang
tuanya. Namun jika hari minggu tiba, mau tak mau dia harus ikut orang tuanya ke
gereja. Mengikuti perjamuan kudus di sana, dan sebagainya. Pertanyaannya,
bolehkah ia bersikap seperti itu sebagai seorang muslim?
Keenam, kembali seorang wanita keturunan pernikahan beda
agama, berasal dari Poso. Beliau menggunakan hijab karena sadar sebagai seorang
wanita, harus melindungi dirinya sendiri. Hijab membuatnya berasa aman dan
nyaman. Namun untuk masuk Islam, masih ada keraguan tentang konsep trinitas dan
kebenaran Nabi Muhammad dalam bibel.
Penjelasan dari semua pertanyaan tersebut cukup panjang.
Namun semoga ringkasan berikut akan cukup memberi penjelasan tanpa mengurangi
esensi materi.
Menjadi muslim, adalah urusan seorang hamba langsung dengan
Allah, bukan dengan yang lain. Selama seseorang meyakini bahwa Allah adalah
satu-satunya Tuhan, percaya bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusanNya, dan
Jesus/Isa juga merupakan utusanNya (bukan Tuhan), maka dia dalah seorang
muslim. Tidak peduli apa yang orang lain katakan.
Ketika sudah menjadi seorang muslim, sesungguhnya keislaman
itu tidak harus dideklarasikan dihadapan semua orang. Namun seorang muslim
adalah agen bagi saudara, orang tua, dan orang-orang di sekitarnya. Maka
setelah beberapa hari, beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun, mau tidak mau
orang-orang di sekitarnya akan tahu perihal keyakinan tersebut. Jika saat itu
tiba, seorang muslim harus siap bertahan dengan keimannanya. Agar orang-orang
disekitarnya turut merasakan kedamaian dan kebenaran dalam Islam.
Dalam bibel, disebutkan bahwa Yesus mengabarkan tentang
kedatangan Nabi lain untuk umatnya. Siapakah sebenarnya Nabi yang akan datang
ini? Dialah Muhammad SAW, yang seharusnya diimani oleh umat kristiani jika
percaya apa yang dikatakan oleh Yesus ini benar. Jadi, kedatangan Islam melalui
Muhammad SAW sudah dikabarkan oleh Yesus bertahun-tahun sebelumnya. Wajar jika
seorang kristiani yang taat menyadari hal ini, mengalami kebingungan. Proses
untuk menyadari kebenaran memang kadang membingungkan. Seorang kristiani
mungkin tidak harus menyadarinya sekarang. Tapi semoga dengan mengetahui
kebenaran ini, terbuka pintu hidayah untuk mengantarnya masuk Islam di saat yang
tepat.
Pertanyaan tentang mengapa seorang muslim dilarang memilih
pemimpin non Islam, adalah karena Allah sang pencipta manusia lengkap dengan
segala sistemnya telah menetapkan demikian. Maka tidak ada alasan bagi seorang
muslim untuk membantah. Jika seseorang percaya tentang kebenaran, Al Qur’an,
maka ia wajib mengikuti. Namun jika tidak, maka jelas, dia tidak percaya kepada
Al Qur’an, apalagi kepada Islam. Jadi, muslim yang percaya Al Qur’an tdak boleh
memilih pemimpin non Islam. Selama masih ada calon pemimpin muslim yang
diketahui jelas keislamannya dan baik pekertinya, dialah yang harus
diprioritaskan oleh setiap muslim untuk emnjadi pemimpin. Namun jika ada muslim
yang lebih memilih non muslim sebagai pemimpin, maka jelas bahwa dia tidak
percaya pada kebenaran Al Qur’an.
Sungguh, setiap manusia sebelum
lahir ke dunia sudah diambil sumpahnya, untuk hanya menuhankan Allah, tidak
yang lain. Hal ini disebutkan dalam Q.S. Al A’raaf ayat 172: “Dan (ingatlah), ketika
Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah
mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku
ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi
saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan)",
Namun dalam perkembangannya,
manusia banyak mengacuhkan janjinya sendiri. Begitu banyak manusia yang lupa
bahwa kewajibannya di dunia adalah taat pada Allah, yang sudah menciptakan dan
menjadi Tuhan dari alam semesta.
Tentang hukuman yang harus
diterima manusia di dunia dan juga di akhirat nanti, Dr. Zakir menyebutkan data
bahwa mayoritas orang yang pernah berbuat jahat kemudian dibebaskan, maka
mereka akan cenderung melakukan kesalahan yang sama. Allah jauh lebih tahu
mengapa orang mencuri harus dihukum potong tangan. Mengapa orang membunuh harus
membayarnya dengan nyawa juga. Orang yang memperkosa harus dihukum cambuk,
diasingkan, dan sebagainya. Allah tidak salah menentukan hukum yang harusnya
berlaku di dunia. Namun kenyataannya? Manusia membuat hukum sendiri, inilah
yang membuat Allah menyediakan alternatif hukuman di akhirat nanti.
Ketika manusia tidak bisa berbuat
adil dan menegakkan hukum Allah, sungguh itu bukan masalah bagi Allah. Karena Allah
bisa menegakkan keadilanNya dengan cara yang lain. Sedangkan untuk ksesalahan
dan dosa manusia yang sudah diampuni olehNya, tidak akan bisa membawa manusia
ke neraka. Masalahnya adalah, kita tidak tahu apakah dosa-dosa yang kita
perbuat selama hidup ini sudah diampuni semuanya atau belum? Itulah kenapa kita
harus selalu berusaha berbuat baik, menghindari kesalahan selama hidup.
Keadilan akhirat adalah “reward and punishment” sebagai konsekwensi amal
perbuatan manusia di dunia.
Ketika sudah memeluk Islam, maka
yang paling utama keyakinan adalah urusan seorang hamba dengan Tuhannya. Meski
tanpa diumumkan dan tanpa seorangpun yang tahu, seseorang bisa menjadi muslim.
Namun dalam kehidupan selanjutnya, fitrah manusia sebagai makhluk sosial akan
ettap menuntut untuk bersosialisasi, melakukan konsekwensi-konsekwensi iman.
Lalu dengan sendirinya, kehidupan sosial beragama bisa terwujud.
Tidak seorangpun tahu kapan hidup
ini akan berakhir dalam kematian. Lalu bagaimana jika ketika kematian datang,
belum memeluk Islam? Belum mengakui bahwa Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang
patut disembah? Kesadaran akan hal inilah yang akhirnya mengantar seorang
wanita menyatakan diri masuk Islam. Tidak ada kesempaan untuk menunda. Dr.
Zakir Naik melontarkan pertanyaan-pertanyaan tajam, tentang konsekwensi dari
keyakinan yang memang sudah diam-diam bersemayam dalam hatinya. Soal anggapan
orang lain dan bagaimana menyikapi, bisa dipikir nanti. Yang terpenting
sekarang adalah menepati janji yang
dibuat jauh sebelum hadir ke dunia ini. Seisi ruang langsung terhanyut dalam
haru.
Orang tua, terutama ibu adalah
orang yang harus paling diutamakan diantara seluruh manusia yang ada di dunia,
hal ini tidak bisa dibantah karena begitulah perintah Allah dan RasulNya. Namun
keutamaan seorang ibu, tetap tidak bisa mengalahkan keutamaan Allah dan
RasulNya. Jika harus memilih antara ibu dengan Allah dan RasulNYa, maka seorang
muslim haruus lebih mengutamakan Allah yang maha segalanya. Urusan sikap,
anggapan, bahkan kepercayaan seorang ibu akhirnya biarlah menjadi urusan Allah.
Seorang muslim masih punya kewajiban berbuat baik kepada orang tua meskipun
orang tuanya memiliki keyakinan yang berbeda. Namun itu sebatas kewajiban untuk
berbuat baik, bukan menaatinya dalam hal yang berhubungan dengan keyakinan.
Tentang bagaimana bersikap sebagai
seorang muslim di tengah lingkungan keluarga kristen, seorang muslim memang
tidak dilarang berkunjung ke gereja selama tidak berniat melakukan ibadah
disana. Namun tetap harus mencegah diri dari perbuatan yang dilarang seperti
minum alkohol, makan daging babi, dan sebagainya. Bagaimanapun juga, pada
akhirnya keluarga harus tahu tentang keyakinan yang sudah dipeluk anaknya.
Sebisa mungkin untuk membuat mereka menerima, dengan pendekatan yang baik dan
terus memohon kepada Allah agar mudahkan prosesnya, insya Allah tidak ada yang
tidak mungkin. Akan lebih baik jika Allah berkenan membuka pintu hidayah untuk
orang tua, ikut memeluk Islam bersama anaknya.
Tentang trinitas, sesungguhnya
tidak satupun bibel membahas tentang hal ini. Sejarah membuktikan bahwa
trinitas merupakan doktrin gereja, bukan ajaran bibel yang dianggap sebagai
kitab suci. Sedangkan dalam Al Qur’an, jelas disebutkan bahwa trinitas adalah
paham menyesatkan. Begitu juga kehadiran Muhammad sebagai nabi terakhir. Dr.
Zakir Naik menyebut sejumlah surah dan ayat dalam bibel yang membahas tentang
hal ini.
Sayang, bahasa masih menjadi
kendala dalam public lecture DZN di Indonesia. Betapa banyak saudara kita non
muslim yang mulai menyadari kebenaran Islam dan tertarik mempelajarinya. Namun
belum banyak agen muslim yang bisa memfasilitasi mereka dengan baik. Kehadiran
DZN ke Indonesia merupakan salah satu kesempatan besar bagi mereka untuk menerima
hidayah dengan tangan dan hati terbuka. Keberadaan translator juga kurang
maksimal ketika apa yang disampaikan DZN tidak di translate dengan tepat oleh
translator, sehingga DZN sempat kecewa dengan kinerjanya. Beruntung, Pak Bukhori
dari Muallaf Center kemudian datang dan mengambil alih peran penerjemah di
akhir sesi. Beliau membantu DZN menerjemahkan maksud pertanyaan kepada audiens
yang masih ragu dengan kebenaran Islam. Hingga akhirnya, satu muslimah baru
menjadi saudari kita dalam forum ini.
Takbir bergema berkali-kali. Membuat
bulu kuduk berdiri. Masya Allah, sungguh kebenaran hanya akan mampu menghampiri
orang-orang yang bersedia untuk menerima dengan sepenuh rela. Tidak ada yang
bsia menghalangi seorangpun untuk menerima hidayah ketika Allah sudah
berkehendak. Bahasa dan kekurangan lain yang mungkin muncul selama acara,
terbukti bisa dilalui tanpa kendala berarti.
Selamat datang saudariku, dalam
pelukan Islam. Kita berusaha mengikuti kebenaran bukan karena merasa paling
benar, tapi kebenaran itulah yang akan mengantarkan kita dalam kehidupan yang
memang harus kita tempuh sebagai fase ujian, sebagai wujud usaha kita
menunaikan n=janji untuk hanya mentaari Allah yang Esa, sebelum kita menapak
kehidupan masa depan yang abadi.
Sampai jumpa lain kesempatan, Dr.
Zakir Naik. Semoga Allah selalu melimpahkan berkah dalam setiap langkah.
4 comments:
Aamiin semoga istikomah
Subhanalah, syukron kak saki liputannya. Semoga bisa istikomah di jalan Allah.
Reportase mb Kifa luar biasa. Salut tenan aku...
Reportase mb Kifa luar biasa. Salut tenan aku...
Post a Comment