Sampai sekarang
aku tak mengerti. Di usia yang tak bisa disebut belia, belum sekalipun aku
opname di Rumah Sakit. Bismillah, semoga ngga perlu ya. Apa ngga pernah sakit?
Pernah dong, aku
kan manusia biasa yang sering kena debu jalanan dan masih menghirup udara yang
sama dengan manusia lain. Bagiku, sakit itu justru anugerah. Karena di saat
sakit itulah, kita bisa menikmati benar rasanya sehat. Di sisi lain, sakit
adalah penggugur dosa, pengingat bahwa ada yang salah dalam tubuh kita,
sekaligus alarm tubuh agar kita lebiih berhati-hati dengan pola hidup dan pola
makan.
Maka, biasanya
ketika sakit, aku memang tidak memilih langsung pergi ke dokter. Kecuali jika
dirasa tak bisa mengatasi sendiri. Misalnya, pernah kena luka bakar, tensi
darah turun drastis, atau sakit cacar air! Baru deh, mau dibawa ke klinik,
dokter, atau puskesmas.
Tapi meski tidak
pergi ke dokter, aku berusaha meneliti penyebab sakit yang datang. Jika
sebabnya adalah lelah, maka akumemilih banyak istirahat. Jika sebabnya adalah
pola makan atau hidup yang salah, maka aku koreksi dan berusaha
memperbaikinya. Itu saja.
Makan sayur,
ikan, buah, gizi seimbang, olahraga, semua dapat membantu mengembalikan
kestabilan tubuh. Jika upaya fisik tersebut belum berhasil namun rasa sakit
masih hinggap di tubuh, maka saat itulah tubuhku butuh bantuan medis. Diagnosa
mereka akan membantu tubuhku memulihkan diri. Aku tak suka minum obat, tapi jika terpaksa, ya tetap kuminum sesuai aturan mereka.
Saat ayah atau
ibu sakit, mereka sering memintaku memijat. Ayah pernah mengajariku pijat
refleksi, kami juga belajar otodidak dari buku dan video. Mungkin secara ilmiah
dan keilmuan medis hal seperti ini tidak dibenarkan, memberi pijatan tanpa
aturan dan standar. Tapi alhamdulillah, belum sekalipun pijatanku menimbulkan
efek samping yang berbahaya. Selain ayah dan ibu, nenek, adik, teman-teman
asrama juga pernah merasakan pijatanku, dan komentar mereka sama: enak, yang
lebih penting: menyembuhkan. Cuma aku yang jadi banyak sendawa ketika memijat. Kata
ibu, “Mungkin sakitnya keluar lewat kamu.” Oh ya?
Entah kenapa
begitu. Seorang teman pernah bilang, kalau auraku berwarna hijau terang. Itu artinya
aku memiliki kekuatan menyembuhkan secara alami. Aku tak ingin percaya begitu
saja. Tapi seringkali, orang sakit atau sedang tidak enak badan ketika berada
di dekatku, tak lama kemudian merasa lebih baik dan nyaman. Berbagai macam
sebab mereka kemukakan. Aku sendiri tak merasa punya kekuatan. Hanya Allah yang
Maha Menyembuhkan. Jika aku bisa menjadi perantara kesembuhan, biarlah itu
menjadi kehendak Allah. Bukankah tugas kita sebagai manusia biasa hanya
mengikuti kehendakNya?
Kamu, sakit? Sini
deket sama aku. Semoga cepet sembuh, ya… syafakallah, 😊
1 comments:
Aku mau deket2 mbak Sakifah biar batukku cepat sembuh :)
Post a Comment