Judul : Bidadari Untuk Dewa
Penulis : Asma Nadia
Penerbit : KMO Publishing
Dimensi : 14 CM X 20.5 CM
ISBN : 978 602 50441 06
Tahun : 2017
Jenis Buku
Novel Bidadari
Untuk Dewa termasuk dalam jenis buku fiksi, yaitu buku yang menceritakan baik
sebagian atau seluruhnya berasal dari unsur imajinasi. Teknik penulisan novel
berbeda dengan teknik penulisan biografi. Namun bagi penggemar fiksi, tentu
lebih menyenangkan membaca kisah hidup seseorang dari novel ketimbang membaca
tulisan non fiksi yang penuh bahasa baku dan kaku. Dunia fiksi mampu membawa
angan dan imajinasi pembaca terbang tinggi, menyuguhkan dunia yang berbeda di
dalam kepala, sesuai dengan deskripsi cerita.
Sinopsis
Novel Bidadari
Untuk Dewa berkisah tentang kehidupan seorang marketer, entrepreneur, penulis,
trainer, sekaligus salah satu developer property
syari’ah di Indonesia: Dewa Eka Prayoga. Kisah hidupnya yang epic, penuh drama
nyata dan lengkap dengan kisah duka derita. Kisah hidup yang dibugkus rapi
dengan beberapa konflik yang kompleks mampu membawa pembaca terlibat secara
emosi.
Saya pribadi
merasa gemas ketika Dewa jatuh cinta namun mampu menjaga perasaannya sedemikian
rupa hingga keduanya halal. Padahal setiap hari Dewa bertemu dengan gadis
pujaannya, terlibat dalam pekerjaan, bahkan sampai menjadi partner bisnis yang
saling mendukung. Perkenalan yang tidak singkat itu mampu meyakinkan dewa untuk
memilih Haura sebagai istri. Penolakan sang ibu berusaha diredamnya hingga
pernikahan itu banr-benar terlaksana.
Sesungguhnya, tak
ada cinta yang sempurna karena dilingkupi bahagia sepanjang masa. Justru,
semakin kuat cinta, semakin besar ujian yang harus dihadapi keduanya. Dewa dan
Haura tahu, pernikahan buka akhir dari perjalanan cinta mereka, melainkan awal dari
kehidupan yang sangat panjang, perjalanan yang tak jelas ujungnya dimana dan
kapan akan berhenti.
Kisah hidup Dewa
memang layak diabadikan, supaya semakin banyak orang membaca, semakin besar
pula kesempatan eksis di dunia literasi. Karena kisah Dewa, adalah kisah
seorang penulis! Maka mau tak mau, membac anovel ini seperti disajikan virus:
Ayo, nulis! Yang tak bisa ditolak oleh tubuh.
Unsur Intrinsik
Novel
Alur
Novel ini
disusun dengan alur maju-mundur. Beberapa saat menceritakan peristiwa sesuai
dengan waktu berjalannya cerita, sesaat kemudian menceritakan kilas balik
peristiwa di masa lalu, sehingga tersusun cerita yang lengkap. Novel ini mampu
membawa pembac amembayangkan kehidupan utuh seorang Dewa.
Latar : Latar
tempat yang digunakan dalam novel ini adalah Jawa barat, daerang
bandung-Sukabumi-Sumedang-Bogor dan sekitarnya. Tempat Dewa tumbuh, mengadu
hidup dengan segudang mimpi dan rencananya, hingga terpuruk hampir meregang
nyawa.
Suasana : Bahagia, tegang, terharu,
geregetan, sedih.
Tokoh : Dewa, Haura, Rizal, Mirza, Ibu, mertua, Nabila,
Gadis Apel, para investor, dan peserta seminar sebagai tokoh tambahan
POV : Kisah ini diceritakan dari sudut pandang
orang ketiga yang mampu melihat setiap sudut cerita sekaligus menceritakan detail
kekuatan masing-masing tokoh
Amanat :
Kesuksesan besar harus diperjuangkan dengan cara yang besar pula. Tak peduli sebesar
apapun ujian, harus dihadapi. Karena Tuhan menguji sesuai batas kemampuan
hamba, tidak lebih dan tidak kurang sedikitpun. Keteguhan hati Haura untuk tetap mendampingi Dewa
dalam keadaan apapun menunjukkan bahwa setiap wanita yang sanggup bertanggung
jawab terhadap pilihannya, mampu dan mau menerima apapun keadaan pasangan,
memang pantas dijuluki sebagai bidadari.
0 comments:
Post a Comment