Monday, 23 April 2018

Cara Memperingati Hari Buku Sedunia

| |

Designed by canva

Peringatan hari buku sedunia berawal dari Vicente Clavel Andrés, penulis asal Valencia, untuk menghormati mendiang Miguel de Cervantes Saavedra yang meninggal pada tanggal dan bulan yang sama seperti Saint George, yakni 23 April meski merek ameniggal di tahun yang berbeda. Sumber lain mengatakan bahwa William shakespierre juga meninggal pada taggal 23 April.
Karena banyaknya penulis terkenal yang meninggal pada tanggal 23 April, maka tanggal ini semakin dikenal luas sebagai hari buku sedunia. Para penulis itu dulu terbiasa memperingati 23 April dengan saling membagikan mawar merah, kemudian meningkat dengan saling membagikan buku, dan akhirnya berkembang dengan mengadakan festival buku.

Sementara kita, sudah melakukan apa di hari buku? Peringatan hari buku adalah salah satu upaya meyebarluaskan virus literasi. Semakin banyak orang suka baca, semakin cerdas penilaian terhadap  sebuah bangsa. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin luas pula pengetahuan dan wawasannya. Ya, meskipun tentu, pengetahuan, wawasan, dan pemahaman tentang ilmu dalam kehidupan tidak hanya bisa diperoleh dari buku. Tapi tetap saja, buku adalah salah satu jendela dunia. Darinya terbuka luas cakrawala semesta.

Lalu, untuk memperingati hari buku, apa yang bisa kita lakkukan? Ada banyak hal yang bisa kita lakukan hari ini. Diantaranya:

1. Mengujungi toko buku, membeli beberapa tambahan koleksi. Ah, sudah pulang dari IBF kemarin ya? Pasti masih ada buku yang jadi incaran. Ayo, berangkat lagi ke toko buku, sambil jalan-jalan. Siapa tahu ketemu penulis favorit atau gebetan. #eh

2. Membagikan buku. Diantara begitu banyak koleksi yang kita miliki, adakah yang sudah selesai dibaca dan layak dipindahtangankan? Pasti ada, kan? Nah, bungkus saja. Lalu tanya alamat teman yang kita nilai layak untuk membaca dan menjaga buku tersebut. Setelah itu, bisa diberikan langsug lewat pertemuan atau kirim lewat jasa ekspedisi. Sambil ketemu, ngopi-ngopi bae, daripada diem-diem bae. Hehehe

3. Bertukar buku. Punya teman yang sama-sama hobi membaca? Nah, ajaklah untuk bertukar koleksi buku. Dengan cara ini, jumlah koleksi kita tidak akan berkurang, justru mendapat tambahan kenangan. #ops. Apalagi kalau waktu tukar menukar buku, ada kata Mutiara atau surat yang terselip sebagai pesan khusus. Ah, jadi semakin berkesan, kan?

4. Jika semua cara diatas dianggap terlalu mahal, butuh biaya, atau tidak menemukan partner yang sepadan untuk bertukar buku, jangan sedih dulu. Kita tetap bisa merayakan hari buu sedunia dengan cara: membaca buku. Ya! Apa gunanya ada buku kalau ngga dibaca, kan? Nah, apalagi kalau lebih suka beli buku ketimbang membacanya? Inilah saat paling tepat untuk memulai “tobat”. Beli buku itu untuk dibaca, bukan dipajang dan jadi hiasan semata. Ingat itu.


Jadi, sudah melakukan apa hari ini? Semoga, minimal kita memiliki waktu dan bisa menyisihkannya untuk membaca buku hari ini ya. Kalau ada yang mau mengirimkan buku padaku, boleh kok. Alamat nanti japri aja ke FB Sakifah Ismail, atau sudah simpan kontak WA-ku? Okelah, nanti kuberi alamat asli, bukan palsu. Gratis kok, tenang saja. Paling kirim bukunya yang nanti harus dibayar ke ekspedisi. Oke, kutunggu ya kiriman bukunya.. 😉


1 comments:

Sasmitha A. Lia said...

Aku merayakannya pake no.2 beberapa buku ku titipin ke perpus sekolah ajah. Ngasih kak kifa kejauhan... Hahahaha
Sama no.4 🎊🎉🎈 tapi alasan sejatinya buat menggugurkan kewajiban RCO sih sebenernya😂😂😂 #bukusejarahlebihcepatmembuatkungantuk

Post a Comment

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Search This Blog

Powered by Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©