Designed by canva |
Peringatan hari
buku sedunia berawal dari Vicente Clavel Andrés, penulis asal Valencia, untuk
menghormati mendiang Miguel de Cervantes Saavedra yang meninggal pada tanggal
dan bulan yang sama seperti Saint George, yakni 23 April meski merek ameniggal
di tahun yang berbeda. Sumber lain mengatakan bahwa William shakespierre juga
meninggal pada taggal 23 April.
Karena banyaknya penulis terkenal yang
meninggal pada tanggal 23 April, maka tanggal ini semakin dikenal luas sebagai
hari buku sedunia. Para penulis itu dulu terbiasa memperingati 23 April dengan
saling membagikan mawar merah, kemudian meningkat dengan saling membagikan
buku, dan akhirnya berkembang dengan mengadakan festival buku.
Sementara kita,
sudah melakukan apa di hari buku? Peringatan hari buku adalah salah satu upaya
meyebarluaskan virus literasi. Semakin banyak orang suka baca, semakin cerdas
penilaian terhadap sebuah bangsa. Semakin
banyak buku yang dibaca, semakin luas pula pengetahuan dan wawasannya. Ya,
meskipun tentu, pengetahuan, wawasan, dan pemahaman tentang ilmu dalam
kehidupan tidak hanya bisa diperoleh dari buku. Tapi tetap saja, buku adalah
salah satu jendela dunia. Darinya terbuka luas cakrawala semesta.
Lalu, untuk
memperingati hari buku, apa yang bisa kita lakkukan? Ada banyak hal yang bisa
kita lakukan hari ini. Diantaranya:
1. Mengujungi
toko buku, membeli beberapa tambahan koleksi. Ah, sudah pulang dari IBF kemarin
ya? Pasti masih ada buku yang jadi incaran. Ayo, berangkat lagi ke toko buku,
sambil jalan-jalan. Siapa tahu ketemu penulis favorit atau gebetan. #eh
2. Membagikan
buku. Diantara begitu banyak koleksi yang kita miliki, adakah yang sudah selesai
dibaca dan layak dipindahtangankan? Pasti ada, kan? Nah, bungkus saja. Lalu tanya
alamat teman yang kita nilai layak untuk membaca dan menjaga buku tersebut. Setelah
itu, bisa diberikan langsug lewat pertemuan atau kirim lewat jasa ekspedisi. Sambil
ketemu, ngopi-ngopi bae, daripada diem-diem bae. Hehehe
3. Bertukar buku.
Punya teman yang sama-sama hobi membaca? Nah, ajaklah untuk bertukar koleksi
buku. Dengan cara ini, jumlah koleksi kita tidak akan berkurang, justru
mendapat tambahan kenangan. #ops. Apalagi kalau waktu tukar menukar buku, ada
kata Mutiara atau surat yang terselip sebagai pesan khusus. Ah, jadi semakin
berkesan, kan?
4. Jika semua
cara diatas dianggap terlalu mahal, butuh biaya, atau tidak menemukan partner
yang sepadan untuk bertukar buku, jangan sedih dulu. Kita tetap bisa merayakan
hari buu sedunia dengan cara: membaca buku. Ya! Apa gunanya ada buku kalau ngga
dibaca, kan? Nah, apalagi kalau lebih suka beli buku ketimbang membacanya? Inilah
saat paling tepat untuk memulai “tobat”. Beli buku itu untuk dibaca, bukan
dipajang dan jadi hiasan semata. Ingat itu.
Jadi, sudah
melakukan apa hari ini? Semoga, minimal kita memiliki waktu dan bisa menyisihkannya
untuk membaca buku hari ini ya. Kalau ada yang mau mengirimkan buku padaku,
boleh kok. Alamat nanti japri aja ke FB Sakifah Ismail, atau sudah simpan kontak
WA-ku? Okelah, nanti kuberi alamat asli, bukan palsu. Gratis kok, tenang saja. Paling
kirim bukunya yang nanti harus dibayar ke ekspedisi. Oke, kutunggu ya kiriman
bukunya.. 😉
1 comments:
Aku merayakannya pake no.2 beberapa buku ku titipin ke perpus sekolah ajah. Ngasih kak kifa kejauhan... Hahahaha
Sama no.4 🎊🎉🎈 tapi alasan sejatinya buat menggugurkan kewajiban RCO sih sebenernya😂😂😂 #bukusejarahlebihcepatmembuatkungantuk
Post a Comment