Sunday 15 March 2020

Tokoh dan Karakter Unik Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah

| |

Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah
kertasbuku.com



Pertama kali membaca novel ini, ntah kapan dan di mana. Yang pasti aku sudah sekali membaca buku fisiknya, dan beberapa kali membaca versi ebook. Ada hal yang menurutku menarik setiap kali membaca novel karya Tere Liye, yaitu karakter tokoh yang unik. Pesan yang disampaikan penulis melalui karakter tokohnya berhasil menyajikan nasehat sekaligus teladan yang baik bagi pembaca.

Dalam novel berjudul Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah ini, saya tidak tahu apakah karakter utama adalah wajib satu tokoh atau beberapa tokoh? Yang pasti setelah membaca saya merasa ada beberapa karakter yang paling menarik dari beberapa tokoh: Borno, Pak Tua, dan Mei. Tokoh pendukugnya tentu tidak kalah menarik. Sehingga cerita utuh dalam novel ini membuat pembaca tidak sabar untuk berhenti membaca hingga akhir cerita.
Borno, adalah tokoh utama dalam cerita ini. Seorang pemuda yang baru lulus SMA kemudian tidak sanggup kuliah. Pilihan terbaik baginya adalah bekerja untuk membantu ibunya memenuhi kebutuhan hidup. Borno sudah tidak memiliki ayah sejak kecil, sejak bapaknya tersengat binatang laut saat mencariikan dan harus dioperasi, kemudian tidak terselamatkan dan jantungnya didonorkan kepada orang yang lebih membutuhkan saat menjelang kematiannya.
Pemuda ini adalah pemilik hati paling suci di sepanjang sungai Kapuas. Waktu kecil, dia marah karena bapaknya meninggalkan dia sendiri bersam aibunya dalam keadaan miskin. Namun waktu mengajarkannya menerima takdir. Keberadaan orang-orang dis ekitarnya menguatkan Borno untuk melanjutkan hidup. Keinginannya untuk kuliah selepas SMA memang tidak langsung terkabul, tapi ia mau berjuang dan bekerja apapun yang tersedia. Akhirnya jalan untuk sukses terbuka lebar setelah beberapa kegagalan yang harus dihadapinya.
Unik, karena di masyarakat umum jarang sekali kita jumpai pemuda miskin yang gigih berjuang dan ikhlas menjalani masa depan sambil terus berusaha dengan usaha terbaik. Dia tidak mudah marah, menyesal, atau mengutuk masa lalu. Keikhlasannya menghadapi hidup menjadi sumber kekuatan bagi kesuksesannya.
Pak Tua, adalah julukan bagi Hidir, seorang lelaki paruh baya yang lebih pantas disebut kakek Borno. Adalah sosok bijaksana dalam rangkaian cerita ini. Nasehat-nasehatnya yang sarat makna menjadi sumber kekuatan hati Bornno untuk menikmati setiap fase kehidupan. Adakah yang lebih berkesan dari nasehat seorang yang bijaksana?
Mei, adalah tokoh pendamping tokoh utama. Sosoknya yang pendiam, pemalu, tapi nampak rapuh telah menenggelamkan perasaan Borno dalam harapan dan cinta yang mendalam. Namun kisah mereka tidak berjalan mulus seperti yang sudah dibayangkan. Mei bukanlah gadis yang mudah dipahami, sehingga rasa sakit membuatnya pergi jauh meninggalkan Borno.
Jarak akan menguji, sekaligus membuktikan, apakah perasaan yang hadir itu akan benar-benar sejati, atau hanya ujian yang menghampiri.

Tokoh pendukung dalam kisah ini tidak banyak, tapi mampu membuat utuh cerita sehingga tercetak dalam ingatan pembaca, sebuah kisah cinta yang tidak sederhana, sekaligus penuh perjuangan dan pelajaran yang bisa diambil. Kisah cinta yang dewasa, bukan sekadar rasa suka dan nafsu yang menghiasinya. Kisah cinta yang seharusnya bisa menjadi teladan bagi generasi muda.

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Search This Blog

Powered by Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©