Awalnya, aku
enggan diminta menjadi penanggung jawab RCO. Kau tahu kan, RCO? Reading Challenge ODOP. Program
tantangan membaca yang diselenggarakan Komunitas One Day One Post. Bagaimana mungkin
menjadi PJ, sementara pada program RCO sebelumnya saja aku tak sanggup
menyelesaikan semua tantangan di setiap sesinya? Aku tidak lulus. Pantaskah
menjadi PJ RCO berikutnya?
Berat, sungguh
berat!
Membiasakan diri
untuk membaca ternyata tak benar-benar sederhana. Mungkin, awalnya kita berniat
sangat kuat untuk rajin membaca. Namun seiring waktu, semangat itu kian memudar
dan perlahan menghilang. Itulah yang sering terjadi padaku. Meski di sisi lain
aku juga sadar, inilah sebenarnya fungsi komunitas. Agar ada teman yang
mengingatkan, memberi semangat, bahkan “memberi sanksi” ketika rasa malas
datang menghampiri.
Berbekal tekad
dan semangat yang hampir mati, kuterima tugas berat ini. Menjadi penanggung
jawab berarti menjadi penguasa kelas #ketawaJahat. Itu artinya, harus merekap,
menjaga anggota mematuhi peraturan yang disampaikan
sebelumnya, menyusun dan mereaisasikan program, dan yang pasti, harus meluangkan waktu untuk membaca!
Capek, ngantuk,
malas, campur jadi satu. Apalagi ketika di dunia nyata tugas dan pekerjaan
sedang menumpuk. Rasanya ingin menyerah saja. Seperti hari ini, mulai jam 05.15
pagi aku sudah pergi ke pasar, belanja, pulang setrika, tak lama kemudian
siap-siap ke toko. Baru mau dhuha, sudah ditelpon agar segera ke toko. Agak siang,
ditelepon untuk pulang hari ini. Padahal jarak dari sini ke rumah sekitar 70
menit naik motor, berarti pulang-pergi perjalanan saja sekitar 1 jam setengah. Itu
berarti semakin banyak yang harus diselesaikan sebelum pulang. Bayar pajak, cek
pengiriman ke kantor pos, bayar telepon, ahh!
Belum lagi
urusan sales di toko. Mereka suka sekali menyita perhatian. Menghabiskan banyak
sekali waktu karena selain meneirma barang, kami harus cek harga dan input ke system
computer.
Capek!
Ingin sekali
menyerah. Tapi apa rela besok saat terakhir tak ada nama sendiri di daftar
peserta yang lulus? Oh, jadi karena sertifikat? Oh, please! bukan! kalau mau, sertifikan bisa dibuat sendiri,kan? #eh. Aku hanya malu dengan
peserta yang lain. Bukankah mereka juga sibuk? Lalu jika mereka mampu bertahan,
alasan apa yang bisa membuat aku tak sanggup bertahan?
Padahal sesungguhnya,
membaca adalah kewajiban pribadi. Aku suka. Selalu suka membaca. Tapi kenapa
jadi berat sekali ketika hobi itu bertabrakan dengan kepentingan lain? Duh, ini
Namanya alasan ya? Faidzaa ‘azamta
fatawakkal ‘alallah….
Tak ada yang
gratis untuk menikmati semua kesuksesan dan manis dalam hidup. Tak ada! Kita harus
membayarnya, terkadang dengan sangat mahal: pengorbanan waktu dan tenaga tanpa
ukuran. Jangan lupa, bahwa kunci kemudahan dalam hidup salahs atunya adalah
karena ilmu. Sedangkan ilmu, kita dapat salah satu caranya dengan rajin membaca.
Ingatlah, ketika
membaca biografi orang-orang hebat. Ada Amien Rais, BJ Habibie, Ir. Soekarno, dan banyak lagi orang
hebat lain di negeri ini, juga di luar negeri, salah satu kunci sukses mereka
adalah banyak membaca. Mereka tak segan merelakan sebagian besar tabungan bukan
untuk kesenangan akan makanan, pakaian
atau tren teknologi, tapi untuk satu benda bernama buku. Bahkan perintah yang pertama
turun kepada Rasulullah SAW adalah: Bacalah!
Atas nama Tuhanmu yang menciptakan. (Q.S. Al-Alaq: 1)
Kita tak punya
alasan untuk tidak membaca, kalau ingin sukses dan terus menambah ilmu. Baca,
baca, baca! Manfaatkan setiap peluang yang ada untuk menambah ilmu agar waktu
tak berlalu sia-sia. RCO ini hanya salah satu upaya agar kita merasa kuat untuk
menjadi terbiasa membaca. Mungkin bisa jadi sangat bermanfaat bagi siapapun
yang bersungguh-sungguh mengikuti, sekaligus menjadi beban berat ketika
prioritas untuk tetap membaca itu bergeser dengan kepentingan lain.
Meski berat,
lelah, dan kadang terpaksa, bagiku RCO sangat membantu “mendisiplinkan diri”
untuk tetap membaca ditengah berbagai kesibukan yang menyita tenaga. Terima kasih
buat partner PJ, semua anggota dan Komunitas One Day One Post yang sudah
menyelenggarakan program ini. Semoga proses pembiasaan membaca tak berhenti di sini.
Dimanapun dan kapanpun, kita harus terbiasa untuk membaca. Mohon maaf atas
segala kekurangan dan semoga RCO berikutnya bisa lebih baik lagi.
#RCO
#ODOP
#KesanRCO
#ReadingChallenge
7 comments:
De Saki super sibuk yo, ngalahin aku. Makasih yaa sudah jadi pije RCO.
Mantap pije kita satu ini.
Kerenlah kakak ini....
Mbak Saki, makasih banyak ya sudah jadi pj RCO yg mantep. Apalagi sering kirim ebook. Makasih banyak mbak Saki. Semoga selalu diberikan kesehatan dan kemudahan urusan
Semangaaat...bener..saya ingat salah seorang penulis yang saya kenal, Pak Emcho, beliau menulis buku yg salah satu judulnya Sopo Ora Sibuk, siapa yang ngak sibuk. Jadi, itu bukan alasan yang tepat untuk mengkambinghitamkan rasa malas kita sendiri...
Keren nih.
Jadi pengen rajin membaca juga, maklum saya bukan termasuk orang yang suka membaca buku.
Post a Comment